Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanda-tanda Diare pada Bayi yang Perlu Diketahui Orangtua

Kompas.com - Diperbarui 20/11/2022, 07:32 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Orangtua sering kali memperhatikan apapun yang terjadi pada buah hatinya, apalagi saat masih bayi. Salah satunya adalah saat bayi buang air besar.

Pasalnya, dari buan air besar bayi, orangtua biasanya mengantisipasi terjadinya diare.

Diare pada bayi relatif lebih sulit dikenali karena tekstur normal kotorannya lembek dan encer.

Mengutip Parents, tekstur kotoran lembek biasanya dimiliki bayi selama beberapa bulan awal hingga usianya 1 tahun.

Biasanya pada bayi yang diberi ASI eksklusif memiliki kotoran yang lembek berwarna kekuningan keruh.

Sedangkan, bayi yang diberi susu formula memiliki kotoran dengan tekstur sama yang berwarna kecokelatan.

Baca juga: Diare Ternyata Dapat Menular, Ini 3 Penyebabnya

Sementara itu, frekuensi buang air besar pada kebanyakan bayi sebagai berikut:

  • Usia kurang dari 1 bulan: biasanya terlihat buang air besar bayi setiap kali makan atau bahkan lebih sering.
  • Usia 1 bulan: buang air besar bayi akan berkurang menjadi sekitar 3-4 per hari.
  • Usia 2 bulan ke atas: buang air besar bayi bisa menjadi lebih jarang, seperti sekali per hari hingga satu per minggu. Jika bayi diare, ia bisa buang air besar 2-3 kali lebih banyak dari biasanya.

Dengan orangtua mengetahui kebiasaan buang air besar dan bentuk normal kotoran si kecil, membuatnya lebih mudah untuk mengenali tanda-tanda bila si kecil diare.

Baca juga: 9 Makanan yang Baik Dikonsumsi Saat Diare

Tanda-tanda

Mengutip Seattle Childrens, tanda-tanda bayi diare dapat dilihat dari tekstur dan banyaknya buang air besar.

Tanda-tanda diare pada bayi juga berbeda antara yang biasa diberi ASI dan susu formula.

Diare pada bayi yang diberi ASI

Bayi yang disusui sering buang air besar lebih dari 6 kali sehari. Sampai usia 2 bulan, mereka mungkin buang air besar setiap usai makan.

Bayi diare, jika:

  • Bayi Anda tiba-tiba buang air besarnya bertambah banyak (lebih dari 6 kali sehari) dan encer, di mana bisa berlangsung selama 3 kali atau lebih.
  • Kotorannya mengandung lendir, darah atau bau tidak sedap.
  • Bayi sulit makan, demam, rewel, atau terlihat sakit.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Diare Secara Alami dan dengan Bantuan Obat

Diare pada bayi yang diberi susu formula

Bayi yang diberi susu formula buang air besar 1-8 per hari selama minggu pertama. Kemudian mulai melambat menjadi 1-4 kali per hari. Ini berlangsung sampai usia bayi 2 bulan.

Bayi diare, jika:

  • Kotoran bayi tiba-tiba bertambah banyak (lebih dari 4 atau 8) atau encer, di mana bisa berlangsung selama 3 kali atau lebih, bayi mengalami diare.
  • Kotoran bayi mengandung lendir, darah, atau bau tidak sedap yang tidak biasa, ini menunjukkan diare.
  • Petunjuk lain untuk diare pada bayi adalah makan yang buruk, bertingkah sakit, atau demam.
  • Setelah usia 2 bulan, kebanyakan bayi buang air besar 1-2 kali setiap hari. Jika buang air besar lebih dari 2 kali setiap hari, tampaknya diare pada bayi tidak lagi ringan.

Baca juga: Cara Mudah Meringankan Diare

Skala diare pada bayi secara umum:

  • Ringan: 3-5 kali buang air besar berair setiap hari
  • Sedang: 6-9 kali buang air besar berair setiap hari
  • Parah: 10 kali atau lebih buang air besar berair setiap hari
  • Risiko utama diare adalah dehidrasi.
  • Buang air besar yang lembek tidak menyebabkan dehidrasi.
  • Buang air besar yang sering dan berair dapat menyebabkan dehidrasi.

Baca juga: Pertolongan Pertama untuk Bayi Diare yang Perlu Diketahui Orangtua

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com