Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Peran Perawat dalam Keberhasilan Terapi Kanker Anak

Kompas.com - 21/11/2022, 16:51 WIB
Lusia Kus Anna

Editor


KOMPAS.com - Perawat ternyata memiliki peran yang tak kalah penting dalam mendukung kesembuhan terapi pengobatan kanker anak.

Dalam perawatan pasien kanker anak, komunikasi antara tenaga medis dengan pasien dan keluarga pasien sangat penting. Tanpa komunikasi yang baik, tidak ada kepercayaan dan pelayanan yang baik, dan akhirnya keputusan yang diambil tidak sesuai tujuan.

Dokter spesialis anak dari RS Kankar Dharmais, dr Haridini Intan S.Mahdi, menyebutkan, pengobatan kanker butuh waktu yang panjang, bahkan bisa bertahun-tahun. Tanpa bantuan perawat, komunikasi antara dokter dan pasien tidak berjalan lancar.

"Kerjasama yang baik sangat membantu meringankan penderitaan akibat perawatan yang lama dan panjang," kata Haridini dalam webinar yang diadakan oleh Yayasan Onkologi Anak Indonesia (19/11/2022).

Baca juga: Pandemi Hambat Pengadaan Obat Kanker Anak

Perawat bertugas membantu menjelaskan tentang prosedur pengobatan yang harus dijalani pasien. Selain pada perawatan utama, perawat juga bertigas memantau kondisi pasien, misalnya status nutrisi pasien.

Mengingat nutrisi adalah terapi pendukung untuk pasien kanker yang dapat mendukung pengobatan utama, maka perawat bisa cepat mendeteksi saat pasien mengalami malnutrisi, terutama kekurangan gizi.

Peran lain perawat onkologi anak adalah memberikan motivasi dengan memberikan semangat pada pasien. Agar semua itu dapat berjalan, maka perawat perlu memiliki pengetahuan medis yang baik, empati, ketelitian, dan kesabaran.

Perawat onkologi anak, Ns Tuti Amalia S.Kep, dalam terapi kanker, prosedur pemberian obat kemoterapi dilakukan oleh perawat onkologi.

"Biasanya mengikuti prosedur ini, perawat harus menjelaskan kepada keluarga perawat bagaimana protokol pemberian obat dan bagaimana mencengah komplikasi pengobatan. Selain itu, mencatat adanya perubahan fisik dan merawat area penusukan agar tidak infeksi atau bengkak," katanya.

Baca juga: 6 Jenis Kanker Anak yang Paling Sering Terjadi

Ns Elnino Tunjungsari, perawat hemato-onkologi dari RSCM, menambahkan, untuk memfasilitasi komunikasi dan rencana perawatan antara tenaga kesehatan dan keluarga, perlu dilakukan pertemuan atau family meeting secara rutin.

"Family meeting penting karena saat seorang anak terdiagnosis kanker, tentu ada perubahan emosi yang besar di keluarga dan pasien. Di luar tentang penyakitnya, kadang keluarga pasien juga memiliki masalah yang mengukiti setelah si anak terdiagnosis kanker. Pasien dari daerah misalnya harus tinggal lama di Jakarta dan meninggalkan pekerjaan, dan ini menimbulkan stres,” jelas Elnino.

Menurut penelitian, family meeting dapat menurunkan kecemasan pasien dan perasaan ditelantarkan. Pasien dan keluarga juga lebih mudah menerima kondisi, kesalahan persepsi bisa diluruskan, dan menjadi ajang roblem solving dalam setiap pengambilan kepurtusan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com