“Virus polio berkembang di saluran cerna. Sementara aktivitas BAB masyarakat masih di sungai, bukan jamban, sehingga ada sirkulasi virus dan potensi penularan polio di sana,” jelas Syahril.
Baca juga: Kenali Apa itu Imunisasi Polio, Jenis, sampai Pemberiannya
Untuk mengantisipasi penularan polio, Syahril mengatakan pihaknya terus melakukan pemantauan, termasuk skrining dari rumah ke rumah guna memastikan tidak ada tambahan kasus lumpuh layu gejala polio.
Ia mengingatkan, penyakit polio sangat berbahaya bagi anak karena dampaknya permanen seumur hidup, menyebabkan kelumpuhan, dan belum ada obatnya.
Namun polio dapat dicegah dengan mudah melalui imunisasi polio lengkap, baik imunisasi tetes (BOPV) dan imunisasi suntik (IPV).
“Kita harus lindungi masa depan anak anak kita dengan berikan vaksinasi imunisasi polio lengkap. Jangan lupa juga untuk menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat dalam mencegah penularan polio,” kata Syahril.
Baca juga: Penting untuk Memberantas Polio, Ini Beda Vaksin Polio IPV dan OPV
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.