Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/12/2022, 07:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Banyak bakteri, virus, dan jamur yang bisa menjadi penyebab paru-paru basah.

Mengutip Cleveland Clinic, paru-paru basah adalah istilah umum yang dipakai untuk penyakit pneumonia.

Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.

Baca juga: Benarkah Telapak Tangan Sering Berkeringat Gejala Paru-paru Basah?

Bakteri adalah penyebab paru-paru basah paling umum pada orang dewasa, sedangkan virus adalah penyebab paling umum pada anak usia sekolah.

Pneumonia dapat berkembang ketika sistem kekebalan Anda menyerang infeksi di kantung kecil paru-paru (alveoli).

Itu menyebabkan paru-paru Anda memradang (bengkak) dan mengeluarkan cairan atau nanah.

Pneumonia dapat mempengaruhi satu atau kedua paru-paru. Pneumonia di kedua paru-paru disebut pneumonia bilateral atau ganda.

Pneumonia dapat berkembang ketika sistem kekebalan Anda menyerang infeksi di kantung kecil paru-paru (alveoli).

Kondisi ini menyebabkan paru-paru Anda membengkak dan mengeluarkan cairan.

Baca juga: Memahami Penularan Paru-Paru Basah dan Cara Mencegahnya

Macam penyebab paru-paru basah

Berikut beberapa kuman penyebab paru-paru basah yang perlu Anda ketahui:

  • Bakteri

Mengutip American Lung Association, beberapa jenis bakteri yang biasa menjadi penyebab pneumonia meliputi:

  • Mycoplasma pneumoniae: bakteri kecil yang menyebar luas dan biasanya menginfeksi orang berusia kurang dari 40 tahun, terutama mereka yang tinggal dan bekerja di lingkungan yang padat. Gejala paru-paru basah yang disebabkan oleh bakteri ini sering kali cukup ringan.
  • Chlamydophila pneumoniae: umumnya menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas sepanjang tahun, tetapi juga dapat menyebabkan pneumonia ringan.
  • Legionella pneumophila: bakteri yang menyebabkan paru-paru basah berbahaya yang disebut penyakit Legionnaire. Tidak seperti bakteri pneumonia lainnya, legionella tidak ditularkan dari orang ke orang. Penyebaran penyakit terkait dengan paparan air yang terkontaminasi dari menara pendingin, pusaran air spa, dan air mancur luar ruangan.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Olahraga Malam Bisa Menyebabkan Paru-paru Basah?

  • Virus

Banyak virus yang dapat menjadi penyebab paru-paru basah, termasuk yang menginfeksi saluran pernapasan bagian atas.

Virus yang paling umum menyebabkan paru-paru basah, seperti:

  • Covid-19/SARS-COV-2: pneumonia Covid-19 bisa parah, menyebabkan rendahnya kadar oksigen dalam darah dan gagal napas. Kondisi ini disebut sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS). Pneumonia virus yang disebabkan oleh Covid-19 umumnya terjadi pada kedua paru-paru.
  • Virus influenza: pneumonia virus yang disebabkan oleh virus influenza bisa parah dan terkadang fatal. Virus menyerang paru-paru dan berkembang biak, tetapi hampir tidak ada tanda-tanda fisik dari jaringan paru-paru yang terisi cairan.
  • Respiratory syncytial virus (RSV): virus pernapasan musiman yang sangat menular dan paling sering menyerang anak kecil.

Kebanyakan pneumonia virus relatif lebih ringan dan berlangsung lebih singkat dari pada paru-paru basah yang disebabkan oleh bakteri.

Baca juga: Tanda-tanda Paru-paru Basah yang Perlu Diwaspadai

  • Jamur

Jamur yang menjadi penyebab pneumonia biasanya menyerang orang yang sudah memiliki masalah kesehatan kronis atau sistem kekebalan yang lemah.

Orang yang terkena paru-paru basah bisa juga karena ia terpapar jamur dari tanah yang terkontaminasi atau kotoran burung, dalam dosis besar.

Berikut beberapa jamur penyebab paru-paru basah yang harus diwaspadai:

  • Pneumocystis jirovecii: jamur yang menyebabkan infeksi paru-paru basah serius yang disebut Pneumocystis pneumoniais. Ini terjadi pada orang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah karena HIV/AIDS atau penggunaan obat-obatan jangka panjang yang menekan sistem kekebalan mereka, seperti yang digunakan untuk mengobati kanker atau mengelola transplantasi organ.
  • Coccidioidomycosis: jamur yang biasa ditemukan di tanah di Amerika Serikat bagian barat daya dan California, Meksiko utara, serta sebagian Amerika Tengah dan Selatan. Infeksi jamur ini biasa disebut "demam lembah". Biasanya, gejala yang muncul minimal atau tidak ada.
  • Histoplasmosis: jamur ini biasa ditemukan di tanah, terutama di sekitar tempat banyak kotoran burung atau kelelawar menumpuk. 
  • Cryptococcus: jamur yang biasa ada pada kotoran burung dan tanah yang terkontaminasi kotoran burung.

Baca juga: 13 Tanda-tanda Paru-paru Basah pada Anak yang Harus Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com