Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Penyebab dan Efek Kesepian pada Kesehatan

Kompas.com - 01/01/2023, 09:09 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Kesepian memang terasa tidak menyenangkan. Perasaan sepi tidak akan bisa hilang begitu saja meskipun kita dikelilingi banyak orang.

Kesepian adalah emosi manusia yang kompleks dan unik untuk setiap individu.

Penyebab kesepian pada setiap orang sangat beragam. Kesepian menyebabkan orang merasa hampa, sendirian, dan tidak diinginkan.

Orang yang kesepian sering mendambakan kontak manusia, tetapi keadaan pikiran mereka membuatnya lebih sulit untuk menjalin hubungan dengan orang lain.

Peneliti menyarankan bahwa kesepian dikaitkan dengan isolasi sosial, keterampilan sosial yang buruk, introversi, dan depresi.

Baca juga: 7 Cara Mengatasi Polip Hidung secara Alami yang Bisa Dijajal

Penyebab kesepian

Faktor penyebab kesepian meliputi variabel situasional, seperti isolasi fisik, pindah ke lokasi baru, dan perceraian.

Kematian seseorang yang berarti dalam hidup seseorang juga dapat menimbulkan perasaan kesepian.

Selain itu, kesepian juga bisa menjadi gejala gangguan psikologis seperti depresi.

Depresi sering menyebabkan orang menarik diri secara sosial, yang dapat menyebabkan isolasi.

Penelitian juga menunjukkan bahwa kesepian bisa menjadi faktor yang berkontribusi terhadap gejala depresi.

Kesepian juga dapat dikaitkan dengan faktor internal seperti harga diri yang rendah.

Orang-orang yang kurang percaya diri sering percaya bahwa mereka tidak layak diperhatikan atau dianggap orang lain, yang dapat menyebabkan isolasi dan kesepian kronis.

Faktor kepribadian juga dapat berperan. Orang yang introvert, misalnya, mungkin kurang mengembangkan dan mencari hubungan sosial, yang dapat menyebabkan perasaan terisolasi dan kesepian.

Efek kesepian pada kesehatan

Kesepian memiliki berbagai efek negatif pada kesehatan fisik dan mental, di antaranya:

  • Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan
  • Fungsi otak yang berubah
  • perkembangan penyakit Alzheimer
  • Perilaku antisosial
  • Penyakit kardiovaskular dan stroke5
  • Daya ingat dan belajar menurun
  • Depresi dan bunuh diri
  • Meningkatnya tingkat stres
  • Pengambilan keputusan yang buruk.

Baca juga: Dikenal Sebagai Obat untuk Pria, Bisakah Wanita Mengonsumsi Viagra?

Statistik menunjukkan bahwa kesepian menjadi semakin umum terjadi, terutama pada generasi muda.

Menurut sebuah survei tahun 2019, 25 persen orang dewasa berusia antara 18 dan 27 tahun melaporkan tidak memiliki teman dekat, sementara 22 persen melaporkan tidak memiliki teman sama sekali.

Memiliki beberapa teman dekat sudah cukup untuk menangkal kesepian dan mengurangi konsekuensi kesehatan negatif yang terkait dengan keadaan pikiran ini.

Penelitian menunjukkan bahwa pengalaman kontak tatap muka yang sebenarnya dengan teman membantu meningkatkan rasa kesejahteraan orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com