Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/01/2023, 17:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Orang yang sering makan makanan berlemak terlalu banyak atau sama sekali tidak mengkonsumsinya dapat mengalami dislipidemia.

Sebaliknya, mereka yang menjaga asupan makanan bernutrisi seimbang dan gaya hidup sehat lainnya bisa terhindar dari dislipidemia.

Untuk mengenal lebih dekat masalah kesehatan ini, kenali apa itu dislipidemia yang perlu Anda ketahui. 

Baca juga: 12 Gejala Dislipidemia yang Perlu Diwaspadai

Apa itu dislipidemia?

Dikutip dari Medical News Today, dislipidemia adalah kondisi tubuh di mana darah mengandung kadar lipid yang terlalu tinggi atau rendah (tidak normal).

Untuk diketahui, lipid adalah zat lemak, yang meliputi:

    • Kolesterol LDL: bersifat jahat karena dapat menyebabkan plak di pembuluh darah.
    • Kolesterol HDL: bersifat baik karena dapat membantu menghilangkan LDL dalam darah.
    • Trigliserida: berkembang saat kalori tidak segera dibakar dan disimpan dalam sel lemak.

Dikutip dari Health Grades, tubuh secara alami membutuhkan lipid untuk membantu mengangkut nutrisi yang larut dalam lemak, mengatur hormon, dan mengirimkan impuls saraf.

Namun jika jumlah lipid dalam darah tidak seimbang, bisa menyebabkan pembentukan plak di pembuluh darah, mempersempitnya, hingga meningkatkan risiko penyakit jantung.

Untuk mengenal apa itu dislipidemia, perlu kita ketahui gejala dan penyebabnya, yang akan diulas ringkas dalam artikel ini.

Baca juga: Manfaat Lemak bagi Kesehatan dan Sumbernya

Gejala dislipidemia

Dikutip dari Health Grades, dislipidemia sering kali bersifat asimtomatik, yaitu kondisi penyakit yang sudah positif diderita, tetapi tidak muncul gejala klinisnya.

Dislipidemia yang parah bisa menyebabkan penyakit arteri koroner dan penyakit arteri perifer.

Baik penyakit arteri koroner maupun penyakit arteri perifer bisa memicu komplikasi kesehatan serius, seperti serangan jantung dan stroke.

 

Baca juga: 10 Kebiasaan yang Bisa Meningkatkan Lemak Perut

Sehingga, Anda harus mewaspadai gejala dislipidemia berikut, seperti yang dikutip dari Medical News Today:

  • Kaki sakit terutama untuk berdiri atau berjalan
  • Nyeri dada terus-menerus
  • Rasa dada tertekan atau sesak napas
  • Tekanan di leher, rahang, bahu, dan pungguung
  • Gangguan pencernaan
  • Mengalami masalah tidur dan kelelahan sepanjang siang hari
  • Pusing
  • Palpitasi jantung: sensasi ketika jantung berdetak dengan kencang
  • Keringata dingin
  • Muntah dan mual
  • Pembengkakan di kaki, pergelangan kaki, telapak kaki, perut, dan urat leher
  • Pingsan

Baca juga: 4 Cara Menyingkirkan Lemak Perut

Gejala-gejala dislipidemia tersebut bisa menjadi lebih buruk karena stres.

Anda butuh pertolongan darurat, jika mengalami gejala dislipidemia, seperti nyeri dada parah, pusing, pingsan, dan kesulitan bernapas.

Biasanya dokter bisa mendiagnosis gejala dislipidemia dengan melakukan tes darah.

Baca juga: Benarkah Kacang Bisa Menurunkan Kolesterol?

Penyebab dislipidemia

Dikutip dari Childrens's Hospital of Philadelphia, penyebab dislipidemia meliputi:

  • Obesitas atau indeks massa tubuh (BMI) melebihi normal
  • Pola makan yang tidak sehat
  • Gaya hidup yang tidak banyak bergerak
  • Riwayat keluarga atau faktor genetik
  • Hipertensi
  • Merokok
  • Diabetes (tipe 1 dan tipe 2)
  • Penyakit ginjal
  • Hipotiroidisme
  • Sindrom polikistik ovarium (PCOS)
  • Sindrom Cushing
  • Sindrom iritasi usus besar (IBS)
  • Infeksi HIV

Di antara semua hal tersebut, yang paling umum menjadi penyebab dislipidemia adalah obesitas atau indeks massa tubuh (BMI) melebihi normal, pola makan yang tidak sehat, dan gaya hidup yang tidak banyak bergerak.

Baca juga: 9 Kacang yang Berkhasiat Menurunkan Kolesterol

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com