Anemia pada anak juga bisa menyebabkan sindrom kaki gelisah. Namun, dokter tidak yakin apa hubungan anemia dengan sindrom kaki gelisah.
Satu teori tentang komplikasi anemia ini adalah bahwa kadar zat besi yang rendah menurunkan kadar dopamin, zat kimia otak yang membantu mengontrol aktivitas dan gerakan otot.
MRI orang-orang dengan sindrom kaki gelisah telah menunjukkan bahwa beberapa memiliki kadar zat besi yang lebih rendah di bagian otak tempat sel pembuat dopamin.
Baca juga: 4 Manfaat Zat Besi untuk Anak, Bisa Mencegah Stunting
Anak yang sangat kekurangan zat besi bisa mengalami keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan, seperti terlambat berjalan, berbicara, dan masalah perilaku (seperti sulit berinteraksi dengan orang lain dan fokus pada tugas).
Ini juga meningkatkan kemungkinan anak akan mengembangkan kecacatan intelektual ringan atau sedang.
Mereka juga mungkin lebih rentan terhadap infeksi penyakit.
Zat besi membantu menjaga sistem kekebalan tetap kuat, sehingga dapat melawan penyakit, seperti pilek dan flu.
Sel kekebalan yang sangat penting yaitu sel T membutuhkan zat besi dalam jumlah besar untuk membantu melawan infeksi.
Anemia pada anak bisa menyebabkan sel T tidak melakukan tugasnya dengan optimal.
Penelitian menunjukkan bahwa jika orang memiliki zat besi rendah saat menerima vaksin, tubuh tidak dapat menghasilkan respons kekebalan terhadapnya.
Sehingga, komplikasi anemia pada anak membuat vaksin menjadi kurang efektif dan mempersulit untuk melawan penyakit, seperti Covid-19.
Baca juga: 11 Ciri-ciri Anak Kekurangan Zat Besi, Orangtua Perlu Waspada
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.