Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Uban Tidak Boleh Dicabut? Berikut 2 Efek Sampingnya

Kompas.com - 12/03/2023, 12:01 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Uban biasanya muncul di atas usia 30 tahun. Namun, ada beberapa kondisi yang menyebabkan uban tumbuh di usia muda, seperti faktor genetik hingga adanya riwayat penyakit tertentu.

Rambut yang beruban ternyata tidak boleh dicabut meskipun akan sangat mengganggu penampilan karena akan memicu kebotakan.

Ketahui alasan kenapa uban tidak boleh dicabut dan efek samping yang akan ditimbulkannya berikut ini.

Baca juga: Mengenal Penyebab dan Cara Menghilangkan Uban di Usia Muda

Kenapa uban tidak boleh dicabut?

Mencabut rambut yang memutih tidak akan menyebabkan masalah kesehatan yang serius, tetapi tetap tidak direkomendasikan.

Disarikan dari Today dan University of Arkansas for Medical Sciences (UAMS Health), ada dua kemungkinan yang akan terjadi ketika rambut yang beruban dicabut, yakni:

  • Rambut baru yang tumbuh akan tetap berwarna putih

Mencabut rambut yang beruban akan menghilangkannya untuk sementara waktu tetapi folikel yang ada pada kulit kepala akan tetap memproduksi rambut.

Rambut putih yang muncul menunjukkan bahwa produksi melanin, yang merupakan pemberi pigmen alami rambut, pada folikel sudah berkurang atau tidak ada sama sekali.

Ketika rambut yang memutih tersebut dicabut, rambut baru akan tumbuh dari folikel yang sama dan akan tetap berwarna putih.

Jadi, mencabut uban tidak akan membuat rambut baru yang tumbuh berubah menjadi hitam atau kembali seperti warna rambut alami yang dimiliki.

Baca juga: 7 Penyebab Uban di Usia Muda, Tak Hanya Penyakit

  • Memicu kebotakan

Mencabut rambut yang memutih bisa menyebabkan kerusakan pada folikel di kulit kepala.

Folikel rambut yang rusak kemudian tidak akan bekerja seperti biasanya dan membuat rambut tidak tumbuh lagi.

Rasa gatal akibat mencabut rambut ubanan juga akan muncul ketika folikel rambut tersebut rusak.

Selain itu, mencabut uban tidak akan membuat rambut putih semakin banyak karena setiap folikel di kulit kepala hanya bisa memproduksi satu helai rambut saja.

Bahkan, ketika hal ini dilakukan secara terus-menerus, folikel akan mengalami trauma sehingga akan memicu infeksi dan menyebabkan kebotakan pada area rambut yang dicabut.

Meskipun mencabut rambut yang memutih terdengar seperti solusi yang baik, cara ini tidak direkomendasikan untuk dilakukan.

Baca juga: Kaitan antara Stres dan Uban di Usia Muda menurut Studi

Cara mengatasi rambut ubanan

Rambut yang memutih tidak perlu selalu dicabut karena bisa dikembalikan menjadi hitam atau seperti warna rambut alami.

Menurut Healthline, rambut yang ubanan di usia muda bisa dikembalikan seperti semula ketika penyebabnya diketahui dan diatasi, seperti:

  • Mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin dan mineral yang diperlukan jika penyebab rambut yang memutih adalah kekurangan nutrisi
  • Menghentikan kebiasaan merokok karena bisa meningkatkan risiko ubanan di usia muda
  • Menghindari hal-hal yang memicu stres dengan melakukan kegiatan yang disukai atau kegiatan relaksasi, seperti meditasi dan yoga

Beberapa cara tersebut bisa dicoba untuk mengembalikan warna alami rambut seperti semula.

Namun, ketika penyebabnya adalah faktor genetik, cara terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan mewarnai rambut karena kondisi ini tidak bisa diubah.

Dengan mengetahui alasan kenapa uban tidak boleh dicabut serta cara mengatasinya tersebut, Anda bisa menghindari godaan untuk mencabut rambut yang memutih dan melakukan perawatan yang diperlukan agar rambut tidak ubanan.

Baca juga: Kenapa Uban Tidak Boleh Dicabut? Berikut Penjelasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com