KOMPAS.com - Menjadi seorang ibu memerlukan kekuatan fisik dan mental yang prima. Salah satu alasannya lantaran ibu yang baru melahirkan rentan terkena baby blues.
Baby blues adalah perasaan sedih yang dialami beberapa hari setelah melahirkan.
Survei membuktikan, 80 persen wanita yang baru melahirkan mengalami baby blues.
Baca juga: Apakah Baby Blues Dapat Sebabkan Depresi? Begini Kata Dokter
Baby blues terjadi karena perubahan hormon yang setelah melahirkan.
Setelah melahirkan, jumlah hormon estrogen dan progesteron tiba-tiba berkurang sehingga membuat suasana hati berubah.
Bagi sebagian orang, hormon yang dibuat kelenjar tiroid tersebut bisa turun tajam sehingga bisa membuat mereka merasa lelah dan tertekan.
Ibu yang baru saja melahirkan juga rentan kurang tidur. Hal inilah yang turut meningkatkan risiko mereka terkena baby blues.
Selain itu, kekhawatiran adanya perubahan hidup sejak bayi lahir juga bisa semakin menambah kemungkinan wanita mengalami baby blues. Pikiran tersebut bisa membuat mereka merasa sedih atau tertekan.
Baca juga: Beda Postpartum Depression dan Baby Blues, Serupa Tapi Tak Sama
Seringkali gejala baby blues akan menyerang dengan kuat dalam waktu empat sampai lima hari setelah kelahiran bayi.
Gejala baby blues yang kerap muncul, di antaranya:
Baca juga: Ibu Baru, Kenali Beda Gejala Baby Blues dan Depresi Pascapersalinan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.