Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Menggambar Alam-Benda Mereduksi Delusi

Kompas.com - 13/04/2023, 16:13 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dalam sessi ketiga, ia belajar mengintegrasikan obyek yang pernah digambar sebelumnya. Di sessi awal ia menggambarkan tanaman di dalam pot, dan di sessi kedua ia menggambarkan handphone.

Dalam sessi ketiga, ia menggambarkan tanaman dalam pot serta handphone yang diletakkan dekat pot; di samping itu ia juga menggambarkan taplak meja yang melandasi pot serta handphone.

Proses ini merupakan proses menggambar integratif di mana individu mengintegrasikan penginderaan beberapa bentuk obyek ke dalam satu kesatuan tema.

Dalam pertemuan keempat yang berlangsung di luar RSJ, ia diminta untuk kembali menggambarkan beberapa obyek nyata di hadapannya secara terintegratif (merupakan kesatuan tema).

Ia diminta untuk mentrasformasikan gambarnya tersebut dengan membuat obyek menggunakan lilin mainan (wax-clay). Ia amat menikmati kegiatan tersebut dan merasa semakin mampu menggambar dan membentuk obyek mirip dengan obyek nyatanya.

Ia semakin menyadari adanya perbedaan antara hal nyata dan hasil interpretasi atas persepsinya, dan kondisi ini memengaruhi pemahaman secara positif dalam membedakan alam fantasi dan alam realita.

Pada sessi terakhir melalui proses review, baik langsung pada dirinya maupun atas hasil interview dengan ayahnya, ia terkesan mampu membedakan fantasi dan realita secara lebih baik.

Ia menjadi lebih waspada ketika tengah berfantasi dan menyadari hal tersebut berbeda dengan realita.

Ayahnya melaporkan bahwa selama periode beberapa minggu terakhir setelah intervensi menggambar alam-benda, ia tak lagi berfantasi seperti sebelumnya. Ia tidak lagi bertindak agresif dan lebih mematuhi petunjuk dokter untuk minum obat.

Kondisi ini menunjukkan adanya kemajuan dalam proses treatment, namun tentunya harus diwaspadai sekiranya terjadi jeda terlalu lama besar kemungkinan ia akan mengalami kambuh seperti sebelumnya.

Oleh karena itu, kemajuan langkah treatment ini harus ditindak lanjuti secara berkesinambungan guna mencegah kambuh. Tentunya amat diharapkan bahwa pihak RSJ dapat menindak lanjuti proses ini dengan baik.

*Rizky Bina Nirbayaningtyas, Mahasiswa Magister Psikologi Profesi UNTAR
Willy Tasdin dan Monty P. Satiadarma, Dosen Fakultas Psikologi UNTAR

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com