Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Noerolandra Dwi S
Surveior FKTP Kemenkes

Menyelesaikan pascasarjana FKM Unair program studi magister manajemen pelayanan kesehatan. Pernah menjadi ASN di Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban bidang pengendalian dan pencegahan penyakit. Sekarang menjadi dosen di Stikes NU di Tuban, dan menjalani peran sebagai surveior FKTP Kemenkes

Melawan Stigma Kusta

Kompas.com - 19/04/2023, 06:28 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Ketika pandemi Covid-19 melanda, stigma kusta makin menghantui karena penemuan penderita kusta rendah dan terlambat pengobatan. Akibatnya transmisi kuman kusta tetap terjadi. Maka, jangan lupakan kusta yang mengancam.

Pemberantasan penyakit kusta menghadapi tantangan terutama karena penderita kategori cacat dan anak-anak mencapai di atas 5 persen. Kasus anak dan tingkat cacat menunjukkan kuatnya penyebaran.

Hal itu merupakan kondisi berbahaya, karena stigma kusta menimbulkan masalah kehidupan yang lebih berat dari penyakitnya. Beberapa upaya perlu dilakukan yaitu intensifikasi deteksi dini, memperkuat surveilans aktif maupun pasif di daerah endemis kusta, pengobatan dini dan teratur, peningkatan pengetahuan dan perilaku hidup bersih sehat yang berdampak pemutusan penularan kusta.

Tentu semua upaya bersifat komprehensif mencakup promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Tak kalah penting adalah bagaimana pemberdayaan penderita dapat hidup mandiri, masuknya penderita kusta di lapangan kerja, pendirian paguyuban penderita, dan advokasi pihak terkait tentang kesejahteraan mental dan hidup bermartabat bebas dari stigma penyakit kusta.

Tugas Bersama

Upaya melawan penyakit kusta dan stigma kusta di Tanah Air merupakan tugas sosial semua komponen bangsa. Stigma membuat pasien menjadi putus asa, hampa harapan, dan kehilangan martabat.

Semua kita mesti menyadari bahwa masih terdapat masalah kesehatan yaitu penyakit kusta serta stigma kusta yang cukup berat di masyarakat. Hal itu membuat penderita dan keluarga tak berdaya.

Melawan stigma kusta butuh perjuangan ekstra keras. Kita punya pengalaman panjang tentang kusta, dan eliminasi stigma kusta bukan hal yang mustahil. Hindari penyakitnya, jangan kucilkan penderitanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com