3 Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Operasi Caesar

KOMPAS.com - Beberapa wanita terkadang harus melakukan persalinan melalui jalan operasi caesar.

Operasi caesar (C-section) adalah prosedur pembedahan untuk melahirkan bayi di mana sayatan dibuat melalui perut ke dalam rahim ibu, lalu bayi diangkat keluar.

Selain pilihan pribadi, ada beberapa kondisi medis yang membuat wanita harus melahirkan lewat jalan operasi caesar.

Jika operasi ceasar dilakukan untuk alasan emdis, biasanya dokter menjadwalkannya di sekitar usia 39 minggu kehamilan.

Hal ini dilakukan untuk memberi janin waktu tumbuh dan berkembang sebelum lahir.

Baca juga: Tips Perawatan setelah Operasi Caesar agar Pulih Lebih Cepat

Alasan medis operasi caesar

Seorang wanita harus melakukan operasi caesar jika persalinan pervaginam dianggap tidak aman untuk ibu dan janin.

Hal ini kerap terjadi jika terdapat komplikasi selama kehamilan, seperti:

• Ada masalah dengan plasenta, seperti plasenta previa, yang dapat menyebabkan perdarahan berbahaya selama persalinan pervaginaan.
• Terjadi infeksi, seperti HIV atau herpes genital. Ibu dapat menularkan infeksi ini kepada bayi selama persalinan pervaginam. Jadi operasi caesar lebih aman untuk bayi Anda.
• Ibu memiliki kondisi medis yang dapat membuat persalinan pervaginam berisiko, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi.

Baca juga: Mengenali Tahap Pemulihan Operasi Caesar

Persiapan operasi caesar

Operasi caesar tidak bisa dilakukan begitu saja tanpa persiapan. Sebab, persalinan jalan ini juga bisa menimbulkan resiko tertentu.

Untuk menghindari risiko tersebut, berikut persiapan yang harus dilakukan:

• Batasi makanan padat selama delapan jam sebelum operasi

Cara ini akan mengurangi kemungkinan muntah atau komplikasi paru-paru.