KOMPAS.com - Pernahkah Anda mendengar tentang tes DNA? Ya, tes DNA kerap digunakan untuk membuktikan bahwa orang yang menjalani pemeriksaan adalah kerabat dekat atau sedarah.
Biasanya, tes DNA dilakukan untuk mengetahui orangtua biologis, orangtua tidak mengakui anaknya, atau bayi tertukar di rumah sakit saat baru dilahirkan.
Namun, pemeriksaan ini juga bisa dimanfaatkan untuk menakar risiko penyakit yang bersifat genetik atau turunan. Kenali apa itu tes DNA dan cara kerjanya lewat artikel berikut ini.
Baca juga: Kenali Tes HPV DNA untuk Mendeteksi Kanker Serviks dan Caranya
Tes DNA adalah sebuah pengujian untuk mengidentifikasi gen, kromosom, atau protein dalam tubuh manusia.
Tes DNA dilakukan dengan mengambil sampel darah, kulit, rambut, jaringan, atau cairan tubuh.
Pemeriksaan ini digunakan untuk membantu menentukan peluang kita mengembangkan kelainan genetik atau membuktikan adanya ikatan darah.
Tes DNA yang dilakukan untuk membuktikan adanya ikatan darah ini dikenal dengan nama tes DNA paternitas.
Baca juga: Ketahui Apa itu USG Payudara dan Waktu yang Tepat untuk Tes
Tes DNA paternitas dilakukan dnegan membandingkan sampel kode genetik dari anak dan orangtua untuk memberikan indikator yang akurat bahwa mereka memiliki ikatan darah.
Pengambilan sampel untuk tes DNA paternitas bisa dilakukan di rumah. Lalu sampel dikirim ke laboratorium untuk pengujian.
Jika test DNA paternitas digunakan untuk tujuan hukum, maka tes tersebut harus dilakukan di rumah sakit atau laboratorium langsung.
Jadi, pengujian dilakukan dengan mengambil darah, air liur, atau bagian tubuh seperti rambut atau kulit) untuk membuktikan adanya kode genetik yang sama.
Namun, umumnya tes DNA paternitas dilakukan dengan dua cara berikut:
Calon ayah dan anak memberikan sampel darah di penyedia layanan kesehatan. Fasilitas kesehatan lantas mengirimkan sampel ke laboratorium untuk dianalisis.
Calon ayah dan anak diambil sel bagian dalam pipi mereka dengan cara swab.
Sampel berisi sel pipi tersebut dikirim ke laboratorium ntuk diuji dan dibandingkan kesamaanya atau unsur yang identik.
Melansir Cleveland Clinic, hasil dari tes DNA paternitas ini sangat akurat. Akurasinya bisa mencapai 99,9 persen.
Dengan adanya kecanggihan teknologi, akurasi hasil tes DNA bahkan bisa mencapai 100 persen.
Baca juga: 5 Tes Pemeriksaan Hepatitis B, dari HBsAg sampai USG
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.