KOMPAS.com - Transplantasi ginjal merupakan prosedur medis untuk mengatasi gagal ginjal tahap akhir. Prosedur yang rumit ini menawarkan hasil jangka panjang dan kualitas hidup yang lebih baik dibandingkan dengan cuci darah (dialisis).
Kemajuan dalam bidang kedokteran membawa berbagai inovasi dalam hal transplantasi ginjal yang bertujuan meningkatkan hasil pada pasien, sekaligus memperluas akses bagi mereka yang membutuhkan.
Inovasi yang terus dikembangkan antara lain transplantasi ginjal dari hewan ke manusia (xenotransplantasi). Percobaan pertama dilakukan di Amerika Serikat di tahun 2024 menggunakan ginjal dari babi yang telah dimodifikasi secara genetik untuk mengurangi risiko penolakan organ.
Ada pula pengembangan ginjal buatan dengan teknologi canggih sehingga bisa menggantikan fungsi ginjal yang rusak tanpa memerlukan hemodialisis.
Baca juga: Ciri-ciri Penyakit Ginjal yang Sudah Parah dan Butuh Cuci Darah
Di Indonesia, belum banyak rumah sakit yang bisa melakukan operasi transplantasi ginjal. Di Jakarta, RS Siloam ASRI dikenal sebagai salah satu rumah sakit yang sudah berhasil melakukan lebih dari 400 kasus cangkok ginjal.
“Pengembangan lebih lanjut sejak tahun 2020 dilakukan teknik laparoskopi retroperitoneal ini mengurangi risiko komplikasi karena tidak mengganggu organ-organ intra abdomen lain seperti saluran pencernaan dan pembuluh darah utama,” ujar Prof.Nur Rasyid, Sp.U (K).
Metode ini memberi proses pemulihan yang jauh lebih cepat dibanding dengan metode operasi terbuka.
Selain itu, menurut Prof.Nur Rasyid, untuk kondisi dengan keterbatasan donor, RS Siloam ASRI melakukan teknik canggih operasi bedah mikro yang menggabungkan 2-3 pembuluh darah arteri ginjal agar donor dengan variasi pembuluh darah bisa menjadi donor.
Lama waktu penyambungan arteri tesebut sama dengan donor dengan arteri tunggal. Hal tersebut memperpendek warm ischemik dan meningkatkan keberhasilan transplantasi.
Baca juga: Wanita Penerima Transplantasi Ginjal Babi Meninggal Dunia
Protokol ketat seleksi pendonor
Rumah sakit ini juga memiliki protokol ketat untuk seleksi pendonor dan penerima ginjal, serta prosedur medis yang disesuaikan dengan kondisi pasien.
Prosedur penapisan donor melalui team advokasi yg terlatih yg terdiri dari psikiater, medikolegal, etikolegal dan hukum, untuk menghindari terjadinya jual beli organ, selanjutnya apabila telah lolos dari team advokasi maka dilajutkan pemeriksaan menyeluruh pada pendonor.
Operasi transplantasi ginjal merupakan prosedur medis yang rumit, oleh karena itu diperlukan tim dokter multidisiplin dan juga persiapan yang baik. Persiapan ini penting untuk mencegah risiko yang mungkin terjadi pasca-operasi.
Tantangan utama dalam transplantasi ginjal adalah keterbatasan pendonor. Keterbatasan ini juga dialami di banyak negara.
Dijelaskan oleh Prof. Endang Susalit, Sp.PD-KGH, FINASIM, di Indonesia masih sulit menumbuhkan kesadaran untuk mengatasi masalah terbatasnya donor ginjal.
"Masyarakat perlu memahami tentang pentingnya donor ginjal dari jenazah, yang meskipun sudah diatur dalam undang-undang, masih kurang diterima oleh sebagian besar masyarakat Indonesia,” kata Prof.Endang.
Baca juga: 10 Obat Herbal Bikin Ginjal Rusak dan Sakit Jantung Mengandung Bahan Kimia Obat, Apa Itu?
Pencarian donor yang cocok ini juga menjadi tantangan besar dalam kasus penyakit ginjal kronik pada anak-anak.
Di masa depan, diharapkan Indonesia dapat menjadi negara dengan sistem transplantasi ginjal yang mandiri dan berkelanjutan, memungkinkan lebih banyak pasien untuk menerima transplantasi yang berhasil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.