KOMPAS.com - Kopi sering dipilih masyarakat sebagai minuman untuk memulai hari atau mengatasi kantuk karena mengandung kafein, yakni zat psikoaktif yang dapat meningkatkan energi dan fokus.
Namun, tahukah Anda jika kopi dikonsumsi bersamaan dengan obat dapat membawa risiko bagi kesehatan?
Kafein memiliki sifat stimulasi yang dapat berinteraksi dengan zat aktif pada obat. Dalam beberapa kasus, kafein dapat meningkatkan efek obat tertentu hingga menimbulkan risiko overdosis, atau sebaliknya, dan mengurangi efektivitas obat.
Sebagai contoh, obat seperti antibiotik dan antidepresan sering kali berinteraksi buruk jika dikonsumsi bersamaan dengan kopi. Efek kafein pada tubuh pun dapat berbeda tergantung jenis obat yang diminum.
Misalnya, obat penghilang nyeri tertentu justru dapat memperkuat efek stimulasi kafein, yang berujung pada peningkatan detak jantung atau gangguan tidur. Sebaliknya, obat untuk maag atau asam lambung bisa kehilangan efektivitasnya karena kopi meningkatkan produksi asam lambung.
Meski demikian, konsumsi kopi bagi orang yang sedang menjalani pengobatan tertentu tidak sepenuhnya dilarang. Namun, konsumsi kopi sebaiknya diberi jeda waktu setidaknya dua jam sebelum atau setelah minum obat.
Memberi jeda waktu yang cukup dapat membantu tubuh memproses obat dengan optimal tanpa terganggu oleh kafein.
Masyarakat juga perlu membaca label obat untuk memahami interaksi potensial dengan makanan atau minuman tertentu, termasuk kopi.
Selain itu, masyarakat juga dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan apoteker atau tenaga medis jika memiliki kebiasaan rutin minum kopi, tetapi di saat bersamaan harus mengonsumsi obat tertentu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.