Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, 7 Kebiasaan Sehari-hari Ini Bisa Merusak Ginjal

Kompas.com - 11/04/2025, 07:07 WIB
Khairina

Penulis


KOMPAS.com – Ginjal merupakan organ penting yang berperan dalam menyaring limbah dari darah dan menjaga keseimbangan cairan serta elektrolit tubuh.

Namun, banyak orang tidak menyadari bahwa kebiasaan sehari-hari mereka justru bisa merusak fungsi ginjal secara perlahan.

Data dari Inggris menunjukkan bahwa lebih dari 10 persen penduduk mengalami penyakit ginjal kronis dalam berbagai tahap.

Baca juga: Cegah Batu Ginjal dengan 5 Tips Mudah Ini

Selain itu, lebih dari 600.000 kasus cedera ginjal akut terjadi setiap tahunnya. Kondisi ini menandakan bahwa kesadaran masyarakat terhadap kesehatan ginjal masih perlu ditingkatkan.

Dilansir dari ScienceAlert, berikut ini 7 kebiasaan yang dapat berdampak buruk terhadap kesehatan ginjal jika dilakukan secara terus-menerus:

1. Konsumsi obat pereda nyeri berlebihan

Obat antiinflamasi nonsteroid  seperti ibuprofen dan aspirin diketahui dapat merusak tubulus ginjal, yaitu saluran kecil yang berfungsi mengembalikan nutrisi penting ke dalam darah.

Baca juga: Mengenal Vaksin TBC Bill Gates yang Akan Uji Coba di Indonesia

Penggunaan jangka panjang tanpa pengawasan dokter dapat memperbesar risiko cedera ginjal, terutama pada lansia atau mereka yang memiliki penyakit penyerta.

2. Kurang minum air putih

Air sangat dibutuhkan untuk membantu ginjal mengeluarkan limbah dari tubuh. Dehidrasi menyebabkan urin menjadi lebih pekat dan meningkatkan risiko batu ginjal serta infeksi saluran kemih.

Untuk menjaga fungsi ginjal, dianjurkan mengonsumsi sekitar 1,5 hingga 2 liter air per hari.

Baca juga: 9 Penyebab Batu Ginjal dan Gejala yang Tak Boleh Diabaikan

3. Konsumsi alkohol berlebihan

Alkohol memiliki efek diuretik yang bisa menyebabkan dehidrasi dan mengganggu keseimbangan cairan tubuh. Selain itu, alkohol juga dapat meningkatkan tekanan darah, yang pada akhirnya membebani kerja ginjal. 

4. Merokok

Merokok diketahui sebagai faktor risiko berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit ginjal. Zat beracun seperti kadmium dalam asap rokok dapat merusak jaringan ginjal secara langsung.

Merokok juga memperburuk kondisi pembuluh darah dan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi serta diabetes.

Baca juga: BCG Tak Lagi Cukup, Ini Alasan Vaksin M72 Dibutuhkan untuk Atasi Tuberkulosis

5. Kelebihan berat badan

Obesitas, terutama lemak di sekitar perut, meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes—dua kondisi utama penyebab kerusakan ginjal.

Menjaga berat badan ideal melalui pola makan sehat dan olahraga rutin terbukti mampu menurunkan risiko penyakit ginjal.

6. Pola makan tidak sehat

Makanan ultra-proses seperti sosis, minuman ringan, dan makanan kemasan mengandung banyak garam, gula, dan bahan tambahan lain yang berbahaya bila dikonsumsi berlebihan. Sebuah studi di AS menunjukkan bahwa konsumsi tinggi makanan ultra-proses meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis hingga 24 persen.

Selain itu, diet tinggi garam dapat merusak keseimbangan elektrolit dan meningkatkan tekanan darah, yang pada akhirnya merusak ginjal. Batas konsumsi garam harian yang dianjurkan adalah enam gram atau satu sendok teh.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Batu Ginjal: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

7. Kurang tidur

Penelitian menunjukkan bahwa tidur kurang dari enam jam atau lebih dari sepuluh jam per hari dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal. Durasi tidur ideal untuk kebanyakan orang adalah tujuh hingga sembilan jam setiap malam.

Waspadai sejak dini

Beberapa faktor risiko penyakit ginjal, seperti usia dan riwayat keluarga, memang tidak dapat dihindari. Namun, banyak kebiasaan sehari-hari yang bisa diubah untuk menjaga kesehatan ginjal.

Masyarakat diimbau untuk lebih memperhatikan pola hidup sehat guna mencegah penyakit ginjal yang seringkali berkembang tanpa gejala pada tahap awal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau