KOMPAS.com – Nafsu seks yang tinggi kerap dianggap hal biasa, namun dalam beberapa kasus kondisi ini bisa menjadi sinyal adanya gangguan kesehatan fisik maupun mental.
Jika tidak terkendali, dorongan seksual berlebihan dapat mengganggu aktivitas harian, hubungan sosial, hingga kualitas hidup seseorang.
Lantas, apa saja penyebab meningkatnya nafsu seks dan bagaimana cara menanganinya? Simak penjelasan berikut.
Baca juga: Puncak Nafsu Seksual Pria: Usia 20-an atau 30-an? Ini Penjelasannya…
Ada berbagai faktor yang memengaruhi naik turunnya nafsu seks seseorang, baik secara fisik, mental, maupun sosial.
Disarikan dari Medical News Today dan Healthline, berikut beberapa penyebab yang umum ditemukan.
Hormon adalah salah satu pemicu utama di balik perubahan libido. Testosteron, estrogen, dan progesteron (yang sering disebut sebagai hormon seks) memiliki peran besar dalam menentukan seberapa tinggi dorongan seksual seseorang.
Lonjakan hormon ini bisa terjadi selama masa pubertas, kehamilan, atau di titik tertentu dalam siklus menstruasi.
Menariknya, stres bisa memicu efek yang berbeda pada tiap orang. Bagi sebagian orang, stres justru menurunkan minat seksual.
Namun, ada juga yang merespons dengan mencari pelarian lewat aktivitas seksual sebagai upaya mengurangi ketegangan.
Baca juga: 8 Manfaat dan Efek Samping Melakukan Hubungan Seksual Setiap Hari
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki kondisi fisik lebih bugar cenderung memiliki dorongan seksual yang lebih tinggi.
Tubuh yang sehat mendukung sirkulasi hormon secara optimal dan meningkatkan stamina, sehingga libido pun terdorong naik.
Pengalaman seksual yang menyenangkan, baik dengan pasangan maupun melalui masturbasi, juga bisa mendorong seseorang untuk menginginkan lebih banyak aktivitas seksual.
Sebaliknya, ketidakpuasan seksual yang berkepanjangan kadang memunculkan rasa penasaran dan keinginan lebih besar untuk mencapainya.
Beberapa zat seperti alkohol diketahui bisa menurunkan hambatan dan meningkatkan dorongan seksual dalam jangka pendek.
Namun, pemakaian jangka panjang atau ketergantungan justru bisa berujung pada masalah performa seksual dan ketidakseimbangan hormon.
News
News
Tren
Prov
News
Prov
Hype
Money
Hype
Tren
Cek fakta
Prov