Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Hipertensi: Kenaikan Tekanan Darah yang Parah dan Mendadak

Kompas.com - 25/04/2025, 07:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Krisis hipertensi termasuk keadaan darurat medis

Kondisi ini bisa menyebabkan seseorang mengalami serangan jantung, stroke, atau masalah kesehatan yang mengancam jiwa lainnya.

Siapa saja perlu mewaspadai ini, terutama orang yang sudah mengalami tekanan darah tinggi.

Berikut artikel ini akan mengulasnya lebih lanjut.

Baca juga: Menurunkan Hipertensi Cukupkah dengan Kurangi Konsumsi Garam? Ini Kata Dokter…

Apa itu krisis hipertensi?

Francisco Lopez-Jimenez, MD dari Mayo Clinic mengatakan bahwa krisis hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang tiba-tiba dan parah.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Kondisi ini terjadi ketika tekanan darah yang terbaca mencapai 180/120 mililiter air raksa (mmHg) atau lebih.

Pada kondisi ini, penting bagi setiap individu untuk mencari pertolongan medis segera, karena tekanan darah yang sangat tinggi seperti ini dapat merusak pembuluh darah dan organ tubuh.

Organ tubuh yang bisa rusak termasuk jantung, otak, ginjal, dan mata.

Selama krisis hipertensi, jantung menjadi tidak dapat memompa darah sebagaimana mestinya.

Sementara, krisis ini bisa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

  • Darurat hipertensi, di mana tekanan darah 180/120 mmHg atau lebih dan sudah terjadi kerusakan pada otak, jantung, ginjal, atau pembuluh darah.
  • Urgensi hipertensi, di mana tekanan darah 180/120 mmHg atau lebih, tetapi belum terjadi kerusakan organ.

Baca juga: Mengurangi Konsumsi Garam Bisakah Mengatasi Hipertensi? Ini Penjelasan Dokter…

Apa yang menyebabkan krisis hipertensi?

Dikutip dari Cleveland Clinic, krisis hipertensi bisa terjadi karena penderita hipertensi mengalami beberapa hal, di antaranya adalah:

  • Tidak minum obat tekanan darah yang sudah diresepkan
  • Menghentikan penggunaan obat tekanan darah tiba-tiba
  • Menggunakan beberapa obat yang berinteraksi dan menimbulkan efek yang meningkatkan tensi
  • Tidak mendapatkan dosis obat yang pas
  • Memiliki penyakit ginjal
  • Ada masalah pada endokrin
  • Preeklamsia atau eklamsia selama kehamilan
  • Penggunaan narkoba
  • Trauma kepala
  • Tumor otak

Sejumlah obat yang bisa menyebabkan krisis hipertensi, seperti:

  • Steroid
  • Obat depresi
  • Siklosporin
  • Pseudoefedrin

Baca juga: Orang dengan Riwayat Stroke Tidak Minum Obat Hipertensi? Ini Kata Dokter…

Apa gejala krisis hipertensi?

Ketika krisis hipertensi terjadi, Lopez-Jimenez menyebutkan gejala yang mungkin muncul meliputi:

  • Kecemasan
  • Penglihatan kabur
  • Nyeri dada
  • Kebingungan
  • Mual dan muntah
  • Tidak menanggapi rangsangan, disebut tidak responsif
  • Kejang
  • Sakit kepala parah
  • Sesak napas

Baca juga: Jika Hipertensi Dibiarkan, Apa yang Terjadi? Ini Risiko Komplikasinya...

Jika tekanan darah sangat tinggi di rumah dan tidak mengalami gejala apa pun, disarankan untuk rileks selama beberapa menit.

Setelahnya, bisa coba periksa lagi tekanan darah. Jika masih sangat tinggi, disarankan untuk segera mencari perawatan medis.

Disarankan untuk segera pergi ke layanan medis gawat darurat, jika tekanan darah 180/120 mmHg atau lebih dan mengalami nyeri dada, sesak napas, atau gejala stroke.

Gejala stroke meliputi:

  • Mati rasa atau kesemutan
  • Hilangnya rasa pada wajah, lengan, atau kaki, sering kali hanya pada satu sisi tubuh
  • Kesulitan berjalan
  • Kesulitan berbicara
  • Perubahan dalam penglihatan.

Penanganan krisis hipertensi dapat meliputi rawat inap di rumah sakit untuk memantau kerusakan organ.

Lalu, pemberian obat untuk menurunkan tekanan darah yang diberikan melalui mulut atau infus.

Baca juga: Bagaimana Mengatasi Hipertensi Tanpa Obat? Ini 10 Caranya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau