Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Vasektomi? Ini Fakta dan Prosedur Kontrasepsi Pria

Kompas.com - 27/04/2025, 08:30 WIB
dr. Santi,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com-Belakangan ini, topik tentang vasektomi ramai diperbincangkan di platform media sosial X. Seorang perempuan mengungkapkan kegembiraan karena calon suaminya bersedia melakukan vasektomi.

Apa itu vasektomi?

Vasektomi atau dikenal juga sebagai Metode Operasi Pria (MOP), adalah prosedur bedah yang dilakukan dengan memotong, mengikat, atau menyumbat saluran sperma.

Tindakan ini bertujuan untuk mencegah sperma bercampur dengan cairan ejakulasi, sehingga risiko kehamilan dapat dikurangi.

Oleh sebab itu, vasektomi termasuk salah satu metode kontrasepsi permanen untuk pria.

Baca juga: Beda dengan Kebiri, Vasektomi Masih Bisa Ereksi dan Ejakulasi Normal

Saat ejakulasi, cairan mani yang dikeluarkan terdiri dari beberapa komponen:

65-75 persen cairan dari kelenjar vesikula seminalis yang mengandung fruktosa, sebagai sumber energi untuk sperma.

25-30 persen cairan dari kelenjar prostat yang berfungsi melindungi sperma.

1-5 persen sperma, yakni sel reproduksi pria yang bertugas dalam proses pembuahan.

Cairan dari kelenjar Cowper, yang membantu menetralkan keasaman uretra dan berfungsi sebagai pelumas.

Setelah vasektomi, pria masih tetap menghasilkan cairan ejakulasi. Namun, cairan tersebut tidak lagi mengandung sperma. Jumlah cairan mungkin sedikit berkurang, tetapi perbedaannya tidak signifikan mengingat volume sperma hanya menyumbang kurang dari 5 persen dari total cairan.

Baca juga: Berapa Lama Setelah Vasektomi Bisa Berhubungan Intim? Ini Kata BKKBN

Apakah sperma masih diproduksi?

Sperma tetap diproduksi oleh testis setelah vasektomi. Namun, karena jalurnya sudah diputus, sperma akan tetap berada di tempat penyimpanan dan secara alami diserap kembali oleh tubuh tanpa menimbulkan masalah kesehatan.

Vasektomi dan fungsi seksual

Kekhawatiran bahwa vasektomi dapat memengaruhi kemampuan seksual pria adalah keliru. Vasektomi hanya menghambat aliran sperma, bukan produksi hormon testosteron yang berperan penting dalam mengatur libido, ereksi, massa otot, kekuatan tulang, distribusi lemak, pertumbuhan rambut, dan fungsi tubuh lainnya.

Produksi testosteron di testis tetap berjalan normal karena hormon ini masuk ke aliran darah melalui pembuluh darah di sekitar testis, bukan melalui saluran sperma.

Baca juga: Kapan Seorang Pria Boleh Berhubungan Seks setelah Vasektomi?

Siapa yang cocok menjalani vasektomi?

Vasektomi dianjurkan untuk pria yang telah yakin tidak ingin memiliki anak biologis lagi. Karena sifatnya yang permanen, keputusan untuk menjalani vasektomi harus melalui pertimbangan matang dan diskusi bersama pasangan serta keluarga.

Beberapa syarat bagi pria yang ingin menjadi akseptor vasektomi antara lain:

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau