Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal 3 Jenis Kontrasepsi: Vasektomi, Pil KB, dan Tubektomi

Kompas.com - 28/04/2025, 16:00 WIB
dr. Santi,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com-Topik mengenai vasektomi kembali menjadi sorotan setelah seorang perempuan mengungkapkan rasa bahagianya mengetahui bahwa calon suaminya setuju menjalani prosedur ini.

Bagaimana reaksi Anda jika calon suami atau suami Anda mengungkapkan hal yang sama? Atau, jika Anda seorang pria, apakah Anda akan siap melakukan vasektomi?

Apa itu vasektomi?

Vasektomi merupakan salah satu prosedur kontrasepsi permanen yang dilakukan pada pria.

Prosedur ini dilakukan dengan cara pembedahan kecil untuk memotong, mengikat, atau menyumbat saluran sperma yang menghubungkan testis dengan cairan mani.

Baca juga: Apa Itu Vasektomi? Ini Fakta dan Prosedur Kontrasepsi Pria

 

Dengan demikian, sperma tidak dapat bercampur dengan cairan mani yang dikeluarkan saat ejakulasi, sehingga kehamilan bisa dicegah.

Meskipun volume cairan mani tetap hampir sama, jumlah sperma yang terkandung hanya sekitar 1-5 persen, yang tidak mempengaruhi kenikmatan seksual.

Perbandingan efektivitas vasektomi dan kondom

Setelah 2 hingga 3 bulan pasca-prosedur, cairan mani biasanya tidak mengandung sperma lagi.

Namun, dalam kasus yang sangat jarang (sekitar 1 dari 10.000 kasus), sperma dapat tetap ada, meskipun ini jauh lebih jarang dibandingkan kegagalan kondom yang mencapai 1 dari 100 penggunaan.

Mengapa vasektomi kurang populer dibandingkan pil KB dan tubektomi?

Sebagian besar perhatian terhadap pengendalian kehamilan sering kali terpusat pada perempuan. Padahal, pengendalian kehamilan adalah tanggung jawab bersama antara pria dan wanita.

Mengapa pil KB lebih banyak digunakan dibandingkan vasektomi?

Pil KB: Tidak permanen, mudah diakses, dan dapat digunakan kapan saja

Tubektomi: Lebih sering dilakukan bersamaan dengan operasi caesar, dianggap lebih praktis karena langsung menghalangi jalur sel telur menuju tempat pembuahan.

Sementara itu, pada vasektomi, perlu waktu untuk mengosongkan saluran sperma.

Baca juga: Keuntungan dan Kerugian Kontrasepsi Vasektomi

Kontrasepsi pria yang masih tertinggal

Dengan semakin berkembangnya kesetaraan antara pria dan wanita, saatnya untuk mengubah pandangan bahwa pengendalian kehamilan hanya tanggung jawab perempuan. Beberapa langkah yang perlu dilakukan antara lain:

-Mengedukasi masyarakat bahwa pengendalian kehamilan adalah tanggung jawab bersama.

-Menyebarluaskan informasi mengenai vasektomi dan membongkar mitos yang berkembang, seperti anggapan bahwa vasektomi dapat mengurangi kejantanan atau libido pria. Padahal, prosedur ini tidak mempengaruhi keduanya.

Pendidikan mengenai berbagai pilihan kontrasepsi, termasuk vasektomi, harus diperluas. Hal ini penting untuk menciptakan kesetaraan dalam pengendalian kehamilan dan memperkuat tanggung jawab bersama antara pasangan.

Masyarakat perlu diberikan informasi yang akurat tentang vasektomi agar semakin banyak pria yang merasa nyaman memilih prosedur ini sebagai metode kontrasepsi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau