Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Hipertensi Resisten dan Siapa yang Berisiko? Ini Penjelasannya...

Kompas.com - 02/05/2025, 08:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Hipertensi atau tekanan darah tinggi sudah menjadi istilah umum dalam dunia kesehatan.

Namuni, sebagian orang mungkin belum mengenal kondisi yang disebut hipertensi resisten.

Kondisi ini bukan sekadar tekanan darah tinggi biasa.

Mengutip Johns Hopkins Medicine, hipertensi resisten berarti tekanan darah tetap tinggi walaupun seseorang sudah minum obat hipertensi tiga macam atau lebih dalam dosis maksimal, termasuk diuretik.

Baca terus artikel ini yang akan mengulas lebih lanjut tentang hipertensi resisten.

Baca juga: Mengenal Hipertensi Resisten yang Sebabkan Tekanan Darah Sulit Turun

Apa itu hipertensi resisten?

Hipertensi resisten adalah tekanan darah tinggi yang tidak merespons pengobatan medis dengan baik.

Hipertensi dianggap resisten, jika:

  • Seseorang mengonsumsi tiga obat tekanan darah yang berbeda pada dosis maksimal yang dapat ditoleransi;
  • Salah satu obat hipertensi adalah diuretik, yang mengeluarkan cairan dan garam dari tubuh;
  • Tekanan darah tetap berada di atas target;
  • Hipertensi baru bisa dikendalikan dengan empat atau lebih obat.

Tekanan darah tinggi yang sulit diatasi seiring waktu bisa menyebabkan kerusakan dan kekakuan pembuluh darah arteri.

Akibatnya, penderita hipertensi ini bisa mengalami stroke, serangan jantung, gagal jantung, gagal ginjal, gangguan penglihatan, dan disfungsi ereksi.

Baca juga: Sudah Minum Obat Hipertensi, tapi Tekanan Darah Tetap Tinggi? Ini Kata Dokter…

Siapa saja yang berisiko mengalami hipertensi resisten?

Tidak semua penderita hipertensi akan mengalami resistensi terhadap beberapa obat.

Namun, ada kelompok orang yang lebih berisiko mengalami hipertensi resisten.

Mengutip Cleveland Clinic, orang-orang yang berisiko mengalami hipertensi resisten adalah mereka yang memiliki faktor ini:

  • Menderita penyakit ginjal kronis
  • Menderita diabetes
  • Perempuan
  • Individu keturunan Afrika-Amerika

Baca juga: Setiap Penderita Hipertensi Apa Harus Kurangi Konsumsi Garam? Ini Kata Dokter…

Gaya hidup tidak sehat

Selain itu, memiliki gaya hidup tidak sehat dengan kriteria meliputi:

  • Indeks massa tubuh (BMI) lebih dari 25
  • Kurangnya aktivitas fisik
  • Makanan yang mengandung banyak garam
  • Mengonsumsi alkohol berlebihan

Dr. R.A. Adaninggar Primadia Nariswari, Sp.PD, dokter spesialis penyakit dalam, menegaskan bahwa gaya hidup masih menjadi penyebab utama hipertensi resisten.

“Kalau masih ada obesitas dan belum ada perubahan gaya hidup, maka kontrol tekanan darah akan sangat sulit,” kata dr. Ningz, sapaannya, saat diwawancara oleh Kompas.com, Kamis (1/5/2025).

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau