KOMPAS.com - Pilihan terapi kanker saat ini semakin luas, salah satunya dengan kedokteran nuklir yang memanfaatkan zat radioaktif yang bisa menarget langsung sel kanker, tanpa banyak merusak jaringan sehat di sekitarnya.
Kedokteran nuklir adalah cabang kedokteran yang menggunakan zat radioaktif (radioisotop) untuk diagnosis dan terapi. Dalam pengobatan kanker prostat stadium lanjut yang sudah menyebar, tersedia terapi Lutetium-177 PSMA.
Dijelaskan dokter spesialis kedokteran nuklir konsultan nuklir onkologi RS Siloam MRCCC Semanggi, dr.Febby Hutomo, Lutetium-177 yang digunakan dalam terapi ini memiliki kemampuan untuk mengikat PSMA (Prostate-Specific Membrane Antigen), yaitu protein yang banyak ditemukan pada permukaan sel kanker prostat.
"Terapi ini menawarkan pendekatan yang lebih spesifik dibandingkan metode pengobatan lainnya, seperti kemoterapi atau terapi hormon, yang dapat berdampak luas terhadap sel-sel tubuh lainnya. Oleh karena itu, Lutetium PSMA dianggap sebagai alternatif yang lebih aman dengan efek samping yang lebih minimal," kata dr.Febby.
Baca juga: Pria 45 Tahun Wajib Cek Kanker Prostat, Begini Penjelasan Dokter...
Setelah masuk ke dalam tubuh, Lutetium-177 akan mengikat PSMA dan memberikan radiasi langsung ke sel kanker tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya.
Prosedur ini dilakukan di ruang khusus yang telah dirancang sesuai standar keamanan kedokteran nuklir.
RS Siloam MRCCC Semanggi termasuk dalam rumah sakit yang telah telah dilengkapi dengan fasilitas kedokteran nuklir yang canggih untuk mendukung prosedur Lutetium PSMA. Dengan adanya peralatan modern dan tim medis yang berpengalaman, pasien dapat menjalani terapi ini dengan aman dan nyaman.
Setelah prosedur selesai, pasien dapat langsung pulang tanpa perlu menjalani isolasi khusus, karena kadar radiasi yang ditinggalkan di dalam tubuh sangat kecil dan tidak berbahaya bagi orang lain.
Salah satu keunggulan utama Lutetium PSMA adalah keamanannya bagi jaringan sehat di sekitar kanker prostat.
“Secara keseluruhan, organ-organ yang biasanya rusak dengan pengobatan lain seperti kemoterapi, penggunaan Lutetium ini tepat sasaran sel kanker prostat dan memiliki risiko lebih kecil dari terapi lain,” katanya.
Baca juga: Memahami Efek Jangka Panjang Pengobatan Kanker
Pemeriksaan yang diperlukan
Sebelum menjalani terapi Lutetium PSMA, pasien harus melalui serangkaian pemeriksaan medis untuk memastikan kelayakan prosedur. Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan fisik oleh tim multidisiplin, tes laboratorium lengkap, dan pemindaian PET PSMA.
Meski memiliki sejumlah kelebihan, tetapi terapi ini hanya efektif jika sel kanker menampilkan PSMA dalam jumlah cukup.
Pada umumnya, terapi ini terdiri dari tiga siklus yang diberikan dengan jarak waktu 4-6 minggu di antara setiap sesi. Pasien mulai merasakan perbaikan kondisi setelah siklus terakhir, dan hasilnya akan dievaluasi oleh tim medis.
Baca juga: Faktor Gaya Hidup yang Diam-diam Picu Kanker Payudara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.