KOMPAS.com – Magnesium dikenal sebagai mineral penting bagi kesehatan, mulai dari menjaga fungsi jantung hingga memperkuat tulang.
Namun, mengonsumsi magnesium secara berlebihan, terutama dari suplemen, bisa menyebabkan sejumlah efek samping yang berbahaya bagi tubuh.
Kebutuhan magnesium harian bisa dipenuhi melalui makanan seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sereal utuh.
Namun, tidak sedikit orang yang memilih mengonsumsi suplemen magnesium untuk mencukupi kebutuhan harian.
Penggunaan suplemen ini sebaiknya tidak dilakukan sembarangan, karena berisiko menimbulkan efek samping magnesium berlebihan.
Baca juga: Benarkah Magnesium Bisa Bantu Meredakan Kecemasan? Ini Penjelasannya
Magnesium memiliki banyak manfaat penting untuk tubuh.
Dilansir dari Healthshots, mineral ini membantu menjaga detak jantung tetap stabil, melemaskan pembuluh darah, serta menurunkan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
Di samping itu, magnesium juga berperan dalam pembentukan tulang, meredakan kram otot, membantu tidur lebih nyenyak, serta melancarkan pencernaan.
Tidak hanya itu, mineral ini juga bermanfaat dalam meredakan gejala pramenstruasi seperti kram, nyeri payudara, dan perubahan suasana hati.
Baca juga: Riset Ungkap Vitamin D Tidak Ampuh Cegah Pilek dan Bronkitis
Kebutuhan magnesium harian berbeda-beda tergantung usia dan jenis kelamin.
Berdasarkan rekomendasi National Institutes of Health (NIH), pria dewasa memerlukan 400–420 mg magnesium per hari, sedangkan wanita dewasa membutuhkan 310–320 mg per hari.
Jika dikonsumsi melebihi batas tersebut, terutama melalui suplemen atau infus magnesium, maka tubuh bisa mengalami gejala kelebihan magnesium atau overdosis magnesium.
Kondisi ini lebih berisiko pada penderita gangguan ginjal yang kesulitan membuang kelebihan mineral melalui urine.
Efek samping magnesium biasanya tidak muncul jika asupan berasal dari makanan alami.
Namun, penggunaan suplemen dalam dosis tinggi dapat memicu sejumlah keluhan kesehatan, antara lain: