KOMPAS.com - Kehadiran lalat yang mondar-mandir di meja makan sering kali membuat risih. Bukan cuma mengganggu kenyamanan saat makan, lalat juga bisa menjadi indikator lingkungan yang tidak bersih, bahkan berpotensi mencemari makanan yang tersaji.
Menurut Dr drh Susi Soviana, Ahli Entomologi Kesehatan dari IPB University, persoalan ini erat kaitannya dengan kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal, termasuk dapur dan ruang makan.
Jenis lalat yang umum ditemukan di pemukiman antara lain lalat rumah (Musca domestica) dan lalat hijau (Chrysomia megacephala).
Baca juga: 6 Ciri-ciri Tahi Lalat yang Menunjukkan Bahaya
“Lalat rumah biasanya mendatangi meja makan karena lingkungannya kotor, terutama jika terdapat sampah organik yang tidak tertutup. Lalat tidak serta-merta hinggap di makanan tanpa adanya sesuatu yang menarik, yaitu bau dari bahan organik yang membusuk,” ujarnya dikutip Kompas.com dari laman IPB, Kamis (8/5/2025).
Susi menjelaskan bahwa lalat sangat tertarik pada bau menyengat dari bahan-bahan organik yang mengalami pembusukan atau fermentasi.
Oleh karena itu, keberadaan sampah terbuka atau sisa makanan yang dibiarkan di area makan dapat mengundang lalat datang.
Ia menambahkan, untuk menjaga makanan tetap aman dari gangguan lalat, penting memastikan tidak ada bahan yang mengeluarkan bau busuk di meja makan. Lingkungan sekitar juga sebaiknya bebas dari sampah organik terbuka agar tidak menjadi titik kumpul lalat.
Baca juga: Tahi Lalat Merah hingga Varises, 6 Perubahan pada Kulit Lansia
“Sejauh ini, tidak ada metode alami yang seefektif alat fisik dalam mengusir lalat, seperti sapu lidi yang digoyangkan atau perangkap berperekat. Namun, alat-alat seperti itu kurang etis berada di sekitar meja makan,” katanya.
Salah satu alat yang dianggap cukup efektif adalah perangkap lalat elektrik. Alat ini menggunakan sinar ultraviolet (UV) untuk menarik lalat masuk ke dalam jebakan, lalu membunuhnya dengan sengatan listrik.
“Alat ini menggunakan sinar ultraviolet (UV) untuk menarik lalat masuk ke dalam perangkap dan kemudian mati karena tersengat listrik,” jelasnya.
Meski begitu, Susi mengingatkan bahwa penempatan alat juga perlu diperhatikan. Electric fly trap sebaiknya tidak diletakkan di dekat pintu masuk rumah agar tidak justru menarik lalat dari luar.
Baca juga: Ciri-Ciri Tahi Lalat yang Memicu Kanker
Lalat Sering Mampir ke Meja Makan? Ini Kata Ahli IPB soal Penyebabnya
Begitu pula dengan penempatannya yang tidak boleh terlalu dekat dengan meja makan untuk menghindari serpihan lalat yang bisa mencemari makanan.
Ia juga menjelaskan soal attractant atau zat penarik lalat yang digunakan dalam beberapa jenis perangkap. Salah satu zat yang umum dipakai adalah feromon bernama Muscalure Cis 9 Tricosene.
Selain itu, campuran bahan seperti telur, ragi, dan sodium bikarbonat juga bisa menghasilkan bau busuk yang efektif menarik lalat.
“Salah satu zat yang sering digunakan adalah Muscalure Cis 9 Tricosene, yang sebenarnya merupakan feromon lalat. Ada juga campuran telur, ragi, dan sodium bikarbonat yang menghasilkan bau busuk untuk menarik lalat,” paparnya.
Baca juga: Waspadai, 5 Ciri-ciri Tahi Lalat Gejala Kanker Kulit Melanoma
Terakhir, ia mengingatkan bahwa selama masih ada sampah organik yang terbuka di sekitar rumah, makanan bersih pun tetap berisiko dihinggapi lalat.
“Sebab, pada hakikatnya lalat tertarik mendatangi bau busuk dari bahan organik yang bersifat mudah membusuk atau perishable. Selain untuk makan, lalat betina juga meletakkan telurnya di tempat tersebut,” tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.