Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengaruh Teman Sebaya Jadi Penyebab Remaja Sulit Berhenti Merokok

Kompas.com - 08/05/2025, 15:00 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com-  Jumlah perokok aktif di Indonesia terus meningkat, dan yang paling memprihatinkan adalah lonjakannya terjadi di kalangan anak-anak dan remaja. Dari sekitar 70 juta perokok aktif di Indonesia, lebih dari separuhnya, sekitar 56 persen, berada di rentang usia 15 hingga 19 tahun.

Salah satu alasan utama remaja mulai merokok adalah pengaruh teman sebaya. Banyak dari mereka merasa harus merokok agar diterima dalam lingkungan pergaulan. Rasa penasaran dan keinginan untuk mengurangi stres juga menjadi alasan lain yang sering disebut.

Dalam survei berbasis sekolah yang dilakukan Jalin Foundation pada tahun 2024, ditemukan bahwa 40 persen responden percaya perokok memiliki lebih banyak teman. Sementara itu, 10 persen remaja laki-laki yang pernah mencoba rokok mengaku masih merokok karena pengaruh teman sekeliling mereka.

Survei ini melibatkan 2.771 remaja laki-laki dari 82 sekolah di Jakarta. Hasilnya menunjukkan bahwa 66 persen responden pernah mencoba berhenti merokok dalam enam bulan terakhir. Namun, usaha itu kerap gagal karena lingkungan sekitar mereka, terutama teman-teman yang masih merokok saat berkumpul.

Baca juga: Remaja dan Rokok Elektronik: Promosi Kian Masif, Pemerintah Soroti Bahayanya

Pemerintah sebenarnya telah memiliki berbagai peraturan untuk mengendalikan jumlah perokok, terutama di kalangan remaja.

Ketua Tim Kerja Pengendalian Akibat Tembakau dari Kementerian Kesehatan, Benget Saragih, menjelaskan bahwa regulasi seperti PP No. 28 Tahun 2024 sudah melarang penjualan rokok kepada anak di bawah usia 21 tahun dan juga melarang penjualan rokok secara eceran.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes RI, Dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, menegaskan bahwa remaja laki-laki harus menjadi fokus utama dalam upaya pengendalian rokok.

“Kelompok ini penting dalam konteks bonus demografi. Kita perlu menciptakan lingkungan yang membuat mereka tidak tertarik mencoba rokok sejak awal, sekaligus mendukung mereka yang ingin berhenti,” ujarnya dalam acara peluncuran kampanye RAW di Jakarta (7/5).

Nadia mengatakan pengaruh iklan di media membuat perokok identik dengan citra laki-laki yang keren dan jantan.

"Image itu harus diimbangi dengan kampanye-kampanye antirokok untuk menciptakan bahwa seorang laki-laki juga bisa terlihat keren tanpa rokok," katanya.

Baca juga: Lebih Berbahaya Apa Vape atau Rokok? Ini Faktanya...

Kampanye RAW

Sementara itu, Jalin Foundation meluncurkan kampanye perubahan perilaku bertajuk RAW (Resilient, Awesome, & Wise).

Kampanye ini dirancang khusus untuk mencegah remaja memulai kebiasaan merokok, serta mendukung mereka yang ingin berhenti, dengan pendekatan kreatif, partisipatif, dan sesuai aspirasi anak muda.

“RAW tidak sekadar menyampaikan pesan bahaya rokok. Kami ingin memberi ruang bagi remaja laki-laki untuk berekspresi dan merasa didengar,” kata Direktur Eksekutif Jalin Foundation, Dian Rosdiana.

Ia menambahkan, kampanye ini mengajak remaja untuk menyadari bahwa mereka bisa menyalakan inspirasinya tanpa rokok, dan berani tampil otentik tanpa takut tekanan sosial.

Salah satu remaja yang terlibat, Afif Hawari Muhammad, menyambut baik inisiatif ini. “RAW adalah kampanye antirokok yang tidak naif. Bukan cuma melarang, tapi mengajak kita berpikir dan bertindak lebih baik,” katanya.

Kampanye RAW akan hadir lewat berbagai kegiatan kreatif, baik secara online maupun offline. Harapannya, kampanye ini bisa membantu remaja memperkuat ketahanan psikologis, mengurangi tekanan sosial untuk merokok, dan meningkatkan akses terhadap dukungan untuk berhenti merokok.

Baca juga: Manfaat Berhenti Merokok bagi Kesehatan: Ini Perubahan dari Hari ke Hari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Suami Najwa Shihab Meninggal karena Stroke, Waspadai Gejala dan Cara Mencegahnya
Suami Najwa Shihab Meninggal karena Stroke, Waspadai Gejala dan Cara Mencegahnya
Health
Bolehkan Atasi Sakit Kepala dengan Obat Warung? Ini  Penjelasan Dokter
Bolehkan Atasi Sakit Kepala dengan Obat Warung? Ini Penjelasan Dokter
Health
Waspadai Kehamilan Berisiko, Ini Pentingnya Pemeriksaan Prenatal
Waspadai Kehamilan Berisiko, Ini Pentingnya Pemeriksaan Prenatal
Health
Jenis-jenis Sakit Kepala dan Penyebabnya, Ini Penjelasan Dokter
Jenis-jenis Sakit Kepala dan Penyebabnya, Ini Penjelasan Dokter
Health
Tips Masak Skala Besar agar Tak Picu Keracunan Massal Menurut Pakar
Tips Masak Skala Besar agar Tak Picu Keracunan Massal Menurut Pakar
Health
Mau Gigi Sehat? Pakar IPB Sarankan Obat Kumur yang Tepat
Mau Gigi Sehat? Pakar IPB Sarankan Obat Kumur yang Tepat
Health
Cegah Obesitas Anak, Dokter Sarankan Konsumsi Protein Hewani
Cegah Obesitas Anak, Dokter Sarankan Konsumsi Protein Hewani
Health
Jemaah Haji Indonesia Diimbau Jaga Kesehatan Jelang Puncak Haji
Jemaah Haji Indonesia Diimbau Jaga Kesehatan Jelang Puncak Haji
Health
Tren Diet Ekstrem #SkinnyTok Viral tapi Berbahaya untuk Remaja
Tren Diet Ekstrem #SkinnyTok Viral tapi Berbahaya untuk Remaja
Health
Belajar dari Joe Biden, Ketahui Di mana Saja Kanker Prostat Bisa Menyebar
Belajar dari Joe Biden, Ketahui Di mana Saja Kanker Prostat Bisa Menyebar
Health
Suami Najwa Shihab Meninggal akibat Stroke, Kenali Bahaya dan Cara Mencegah Penyakitnya…
Suami Najwa Shihab Meninggal akibat Stroke, Kenali Bahaya dan Cara Mencegah Penyakitnya…
Health
Mengenal 6 Manfaat Pepaya untuk Kesehatan, Termasuk Mencerahkan Kulit
Mengenal 6 Manfaat Pepaya untuk Kesehatan, Termasuk Mencerahkan Kulit
Health
Suami Najwa Shihab, Ibrahim Assegaf, Meninggal Dunia karena Stroke, Ini Penjelasan Penyakitnya…
Suami Najwa Shihab, Ibrahim Assegaf, Meninggal Dunia karena Stroke, Ini Penjelasan Penyakitnya…
Health
Dari Kasus Joe Biden, Kanker Prostat Bisa Menyebar? Kenali Ini Gejalanya…
Dari Kasus Joe Biden, Kanker Prostat Bisa Menyebar? Kenali Ini Gejalanya…
Health
Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia Usai Alami Stroke, Kenali Gejalanya
Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia Usai Alami Stroke, Kenali Gejalanya
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau