Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantau Gizi Anak, Konsumsi Telur Kini Bisa Dilacak Lewat WhatsApp

Kompas.com - 08/05/2025, 21:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Salah satu langkah penting dalam mencegah stunting pada anak adalah memastikan mereka mendapatkan asupan gizi yang cukup, terutama dari makanan tinggi protein seperti telur. Protein hewani terbukti mendukung pertumbuhan tinggi dan berat badan anak secara optimal.

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi setidaknya satu butir telur setiap hari selama enam bulan dapat meningkatkan pertumbuhan anak dan mengurangi risiko stunting.

Namun, intervensi gizi saja tidak cukup. Edukasi orang tua mengenai pola asuh dan pemberian makanan yang tepat juga sangat penting dalam menunjang tumbuh kembang anak.

Untuk membantu orangtua memantau asupan protein anak, kini hadir platform digital berbasis WhatsApp bernama ZeroStunting. Aplikasi ini menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) dari KeyReply, untuk mencatat konsumsi makanan harian anak, termasuk konsumsi telur, dengan antarmuka yang mudah digunakan.

Baca juga: Cegah Stunting dengan Rutin Skrining Tumbuh Kembang Bayi

Melalui ZeroStunting, orangtua dapat melaporkan apakah anak mereka mengonsumsi telur setiap hari. Data ini kemudian dikumpulkan secara real-time dalam sistem SAKTI, yang dapat dimanfaatkan oleh pemangku kebijakan untuk memantau tren konsumsi gizi di masyarakat dan merancang intervensi yang lebih tepat sasaran.

"Platform kami memungkinkan pengumpulan data harian tentang konsumsi telur dan pertumbuhan anak secara otomatis lewat WhatsApp. Informasi ini sangat berguna untuk mendeteksi kekurangan gizi sejak dini dan memberikan intervensi sebelum terlambat," ujar Lukmanul Hafiz, Kepala Program & Operasi Stunting di Edu Farmers Foundation, sebuah organisasi nirlaba.

Sebagai bagian dari ZeroStunting, kampanye "One Day, One Egg" dari Edu Farmers menyediakan telur yang disubsidi kepada anak-anak yang mengalami atau berisiko stunting. Intervensi enam bulan ini memastikan anak-anak menerima satu telur setiap hari.

Para orangtua yang terlibat dalam program ini juga diberikan pengetahuan gizi dan workshop melalui asisten WhatsApp.

Baca juga: Makanan Khusus untuk Memperbaiki Kondisi Anak Stunting

Sejak diluncurkan pada 2022, inisiatif ZeroStunting telah menjangkau hampir 2.000 anak di 66 kecamatan dan desa di Indonesia. Saat ini, tingkat kepatuhan orangtua dalam memberikan telur pada anak berada di angka 70-80 persen.

Dengan bantuan AI dan pendekatan komunikasi yang dipersonalisasi, program ini menargetkan peningkatan partisipasi orang tua sebesar 10-15 persen, agar manfaat gizi lebih merata dan berkelanjutan.

“Solusi kami memungkinkan Edu Farmers mengelola program secara lebih efisien dan dalam skala besar. Dengan AI generatif, kami juga membantu menyampaikan panduan yang sesuai dengan kebutuhan dan kekhawatiran masing-masing orangtua,” jelas Peiru Teo, CEO KeyReply.

Data yang dikumpulkan dari program ini dianalisis untuk memberikan wawasan tentang pola makan anak dan mendeteksi area yang membutuhkan perhatian segera.

Pemantauan gizi seperti ini menjadi langkah krusial untuk memastikan setiap anak Indonesia tumbuh sehat dan bebas dari risiko stunting.

Baca juga: Mengenal Beragam Nutrisi Telur dan Manfaatnya untuk MPASI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau