Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kata Pakar Soal Efek Penyalahgunaan Etomidate Melalui Vape

Kompas.com - 09/05/2025, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Penyalahgunaan etomidate telah merebak di beberapa negara Asia.

Di Indonesia, kasus itu mencuat setelah pesinetron Jonathan Frizzy ditetapkan sebagai tersangka dalam sindikat peredaran cartridge vape berisi cairan yang mengandung etomidate, pada Sabtu (3/5/2025).

Sementara, pemerintah Thailand telah lebih dulu memberikan perhatian mengenai perdagangan gelap vape yang mengandung etomidate.

Barang ini disebut juga sebagai “Rokok Zombie”.

Mengutip pemberitaan The Independent pada 25 Februari 2025, pemerintah Thailand melalui wakil kepala layanan kesehatan publiknya memeringatkan bahwa rokok elektrik yang mengandung etomidate bisa mengancam nyawa penggunanya.

Baca juga: Belajar dari Kasus Jonathan Frizzy, Apakah Etomidate Narkoba Baru? Ini Kata Pakar…

Wakil Juru Bicara Kantor Perdana Menteri Thailand Anukul Prueksanusak menyebut “Rokok Zombie” sebagai produk narkoba sintetis baru untuk memikat pengguna lama maupun baru.

Ia mengatakan pengedar narkoba umumnya menyasar kalangan remaja dengan memasarkan produk ini sebagai produk yang aman dan tidak berbahaya.

Hong Kong sudah mengambil langkah lebih tegas dengan mengklasifikasikan ulang etomidate dan analognya (metomidate, propagate, dan isopropoxate) sebagai obat berbahaya, pada 14 Februari tahun ini.

Kepemilikan atau pengguna, pedang, maupun produsen “Rokok Zombie” akan dikenai hukuman penjara dan denda uang.

Terdepan, pemerintah Taiwan pada November 2024 tegas mengambil langkah dengan menaikkan status etomidate menjadi narkotika golongan 2, yang mengkriminalkan kepemilikan dan penggunanya.

Lantas, apa efek samping dari penyalahgunaan etomidate yang dihirup melalui vape?

Baca juga: Dari Kasus Jonathan Frizzy, Apakah Etomidate Termasuk Psikotropika? Ini Kata Ahli…

Bahaya penyalahgunaan etomidate melalui vape

Kasus penyalahgunaan etomidate melalui vape di Indonesia mendapat perhatian dari Dokter Spesialis Paru Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K).

Erlina menerangkan bahwa etomidate adalah obat bius kuat yang bekerja langsung pada sistem saraf pusat.

Dalam praktik medis, Erlina mengatakan bahwa penggunaan obat bius ini sangat terbatas dan diawasi ketat.

“Sebagai dokter, kami menggunakan etomidate dengan penuh kehati-hatian. Dosisnya presisi, pantauan ketat, karena salah sedikit saja, efeknya bisa fatal,” tulisnya dalam cuitan di X pada Rabu (7/5/2025) yang dikutip Kompas.com dengan izin.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau