KOMPAS.com-Beberapa jenis makanan dan minuman bisa memengaruhi respons stres alami tubuh, bahkan kadar kortisol dalam darah.
Kortisol, yang dikenal sebagai hormon stres, diproduksi oleh tubuh dan sangat penting untuk berbagai fungsi tubuh.
Stres bisa menyebabkan lonjakan singkat kadar kortisol dalam darah, dan beberapa kondisi medis dapat menyebabkan kadar kortisol menjadi lebih tinggi dari normal.
Seperti ditulis Verywell Health, dalam beberapa situasi, pola makan juga dapat memengaruhi respons tubuh terhadap stres dan meningkatkan kadar kortisol.
Baca juga: Efek Kortisol Tinggi dan Cara Mengatasinya
Asupan karbohidrat yang tinggi, terutama dari jenis tertentu, bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang tajam.
Respons tubuh terhadap hal ini dapat secara tidak langsung menyebabkan peningkatan sementara kadar kortisol.
Pedoman gizi menyarankan untuk membatasi konsumsi gula tambahan, yang merupakan salah satu jenis karbohidrat yang cepat meningkatkan gula darah.
Kafein bisa meningkatkan kadar kortisol untuk sementara. Efek ini lebih terlihat pada orang yang tidak terlalu sering mengonsumsi kafein. Bagi mereka yang minum kafein beberapa kali dalam sehari, kadar kortisol bisa lebih tinggi terutama di sore hari.
Alkohol dapat merangsang pelepasan kortisol dalam jangka pendek.
Baik saat mengalami mabuk maupun saat dalam proses pemulihan dari mabuk, tubuh mengalami peningkatan kadar kortisol untuk sementara waktu.
Baca juga: 5 Manfaat Jalan Kaki untuk Kesehatan: Jantung Sehat dan Bebas Stres
Kortisol adalah hormon stres tubuh. Hormon ini membantu mengatur berbagai fungsi penting, termasuk cara tubuh memanfaatkan nutrisi dari makanan, fungsi jantung, laju pernapasan, pergerakan otot, dan tingkat energi.
Secara normal, tubuh bisa melepaskan dan menggunakan kortisol sesuai kebutuhan, dan mampu menyesuaikan secara cepat.
Kortisol tersusun dari lemak dan glukosa (gula). Tubuh mendapatkan bahan pembentuk kortisol dari lemak dan karbohidrat yang dikonsumsi.
Malnutrisi yang parah dapat menyebabkan penurunan kadar kortisol, tetapi jika kebutuhan gizi tercukupi, tubuh seharusnya dapat memproduksi kortisol dalam jumlah yang memadai untuk mendukung kesehatan.
Gejala dan efek kadar kortisol yang tinggi bisa meliputi:
-Merasa gelisah atau cemas