KOMPAS.com - Krisis hipertensi merupakan keadaan darurat medis di mana tekanan darah tiba-tiba meningkat secara drastis sampai 180/120 mmHg atau lebih.
Apakah kondisi ini hanya bisa menyerang orang dengan riwayat hipertensi?
Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia dr. Santi mengatakan bahwa krisis hipertensi lebih sering dialami oleh orang dengan riwayat tekanan darah tinggi.
“Namun, bukan berarti orang tanpa riwayat hipertensi pasti terbebas dari kemungkinan terkena krisis hipertensi,” ujar Santi kepada Kompas.com pada Jumat (9/5/2025).
Lalu, siapa sajakah yang berisiko mengalami krisis hipertensi? Berikut artikel ini akan mengulasnya untuk meningkatkan kewaspadaan.
Baca juga: Kenali Gejala Krisis Hipertensi, Ketika Tekanan Darah 180/120 MmHg
Santi mengungkapkan bahwa krisis hipertensi sering kali terjadi secara tiba-tiba tanpa peringatan.
Orang tanpa riwayat tekanan darah tinggi sebelumnya juga bisa mengalami krisis hipertensi, karena beberapa pemicunya.
Santi menyebutkan beberapa faktor risiko seseorang tanpa riwayat tekanan darah tinggi bisa terkena krisis hipertensi.
Pertama, orang yang rentan mengalaminya biasanya berusia di atas 40 tahun.
Salah satu yang umum lainnya adalah sering makan makanan tinggi sodium (natrium).
“Misalnya, makanan yang tinggi kadar garam, penyedap rasa, micin (MSG), makanan olahan, makanan yang mengandung pengawet, baking soda, baking powder, dan sebagainya,” terangnya.
Lalu, ia menyebutkan orang-orang yang memiliki kebiasaan buruk, seperti merokok dan minum alkohol berlebihan.
Orang dengan kondisi medis tertentu juga dikatakannya berisiko mengalami krisis hipertensi, tanpa riwayat tekanan darah tinggi sebelumnya.
Kondisi medis tersebut meliputi diabetes, anemia, gangguan ginjal, dan penyakit kronik lainnya.
Baca juga: Krisis Hipertensi: Kenaikan Tekanan Darah yang Parah dan Mendadak
Meski krisis hipertensi sering kali muncul tiba-tiba, beberapa tanda-tanda dapat muncul.