Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering "Mager" Bisa Lemaskan Otot dan Bikin Pikun

Kompas.com - 11/05/2025, 21:00 WIB
Ida Setyaningsih

Penulis

KOMPAS.com – Gaya hidup mager alias malas gerak tidak hanya membuat badan terasa pegal atau berat saja. Lebih dari itu, terlalu sering duduk dalam waktu lama tanpa diselingi aktivitas fisik bisa berdampak serius pada kesehatan, mulai dari pelemahan otot hingga peningkatan risiko kepikunan atau demensia.

Hal ini dijelaskan oleh dr. Widya Eka Nugraha, MSiMed, Dosen Fakultas Kedokteran IPB University. Ia menyebut bahwa gaya hidup sedenter (sedentary lifestyle) berbeda dengan sekadar tidak berolahraga.

“Gaya hidup sedenter (sedentary lifestyle) atau yang biasa disebut mager berbeda dengan inaktivitas fisik biasa. Ini adalah kondisi ketika seseorang bahkan tidak melakukan aktivitas ringan,” jelas dr. Widya dikutip dari laman IPB, Minggu (11/5/2025).

Baca juga: Sering Lelah dan Mager Bisa Disebabkan 4 Faktor Ini

Secara teknis, aktivitas fisik diukur menggunakan satuan METs (metabolic equivalents). Jika nilai METs dari suatu aktivitas kurang dari atau sama dengan 1,5, maka tergolong aktivitas sedentary. Contohnya seperti duduk, rebahan, atau menonton televisi tanpa gerakan.

Lebih lanjut, dr. Widya mengatakan seseorang disebut memiliki gaya hidup sedenter bila lebih dari 50 persen waktu bangunnya, sekitar enam jam sehari, dihabiskan untuk duduk atau aktivitas sejenis tanpa jeda.

Baca juga: Jaga Kesehatan Tulang dan Sendi dengan Menghindari Mager

Duduk lama tingkatkan risiko kematian dini

Dokter sekaligus dosen Fakultas Kedokteran IPB ini menyebut duduk terlalu lama dalam satu sesi bisa meningkatkan risiko kematian dini, bahkan pada orang yang rutin berolahraga.

“Yang mengejutkan, studi terbaru menunjukkan bahwa duduk lebih dari 15 menit dalam satu sesi sudah meningkatkan risiko kematian, dibandingkan duduk kurang dari 10 menit per sesi duduk,” ungkap dr. Widya.

Bahkan, orang yang rutin olahraga pun tetap berisiko jika duduk terlalu lama tanpa jeda. Maka dari itu, seseorang yang duduk lebih dari 1 jam per sesi tetap meningkatkan risiko kematian.

Untuk mencegah dampak tersebut, dr. Widya menyarankan agar aktivitas duduk diselingi dengan gerakan ringan secara rutin.

“Intinya, kita harus jeda aktivitas duduk dengan gerakan ringan seperti berdiri dan berjalan (brisk walk) sebentar,” katanya.

Baca juga: Mager Bisa Tetap Olahraga, Ikuti Gerakan Mudah Berikut

Risiko kesehatan: dari gula darah hingga demensia

Secara fisiologis, duduk dalam waktu lama membuat metabolisme tubuh menjadi tidak aktif karena nilai METs yang rendah. Akibatnya, otot tubuh makin jarang digunakan dan bisa kehilangan kekuatannya.

“Apabila semua hal tersebut terjadi dalam waktu lama, maka akan menyebabkan penumpukan kadar gula dalam darah, kadar kolesterol darah, aliran darah menjadi kurang lancar, melemahkan otot, hingga meningkatkan risiko kepikunan (demensia) dan kematian dini,” jelas dr Widya.

Dengan kata lain, dampak mager bukan hanya soal kebugaran, tapi juga menyangkut fungsi tubuh vital, termasuk otak.

Baca juga: #RebahanAdalahLiburanku Trending, Ini Bahaya Gaya Hidup Mager

Tips agar tubuh tetap aktif

Untuk menghindari bahaya gaya hidup sedenter, dr. Widya memberikan beberapa tips sederhana namun efektif:

“Usahakan tetap aktif. Kalau bisa berdiri, jangan duduk. Gunakan standing desk, naik sepeda daripada motor, berdiri di angkutan umum, dan gabung komunitas olahraga,” sarannya.

Selain itu, dukungan dari lingkungan dan fasilitas juga penting untuk mendorong gaya hidup aktif.

“Dr Widya juga menyarankan untuk menyediakan sarana pendukung agar tubuh tetap aktif seperti sepatu olahraga, alat workout sederhana, hingga pakaian nyaman untuk bergerak.”

“Pada dasarnya, tubuh kita memang diciptakan untuk aktif. Jadi, ayo bergerak, jangan terus-menerus mager,” tutupnya.

Baca juga: Selain Mager, Berikut 4 Bahaya Kebiasaan Bangun Tidur Langsung Main HP

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Health
Remaja 19 Tahun Alami Alzheimer, Kenali Gejalanya Sejak Dini
Remaja 19 Tahun Alami Alzheimer, Kenali Gejalanya Sejak Dini
Health
Virus Hanta yang Ditemukan di Indonesia Bahaya atau Tidak? Ini Penjelasannya…
Virus Hanta yang Ditemukan di Indonesia Bahaya atau Tidak? Ini Penjelasannya…
Health
Virus Hanta Bisa Menyebar dari Makanan dan Rumah Kotor, Ini Cara Menghindarinya
Virus Hanta Bisa Menyebar dari Makanan dan Rumah Kotor, Ini Cara Menghindarinya
Health
Jangan Anggap Sepele, Ini Gejala Infeksi Virus Hanta yang Dapat Menyerang Tubuh
Jangan Anggap Sepele, Ini Gejala Infeksi Virus Hanta yang Dapat Menyerang Tubuh
Health
Alat Tes Deteksi Dini Kanker Asal Jepang Tunjukkan Hasil Menjanjikan
Alat Tes Deteksi Dini Kanker Asal Jepang Tunjukkan Hasil Menjanjikan
Health
Pengapuran Lutut Apakah Harus Operasi? Ini Penjelasan Dokter...
Pengapuran Lutut Apakah Harus Operasi? Ini Penjelasan Dokter...
Health
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Apa Tertelan Lebah Bisa Sebabkan Serangan Jantung?
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Apa Tertelan Lebah Bisa Sebabkan Serangan Jantung?
Health
Waspada Virus Hanta, Kemenkes Laporkan 8 Kasus di Indonesia
Waspada Virus Hanta, Kemenkes Laporkan 8 Kasus di Indonesia
Health
Miliuner India Sunjay Kapur Meninggal Usai Diduga Menelan Lebah
Miliuner India Sunjay Kapur Meninggal Usai Diduga Menelan Lebah
Health
Demam Mulai Turun Bukan Berarti Sembuh, Justru Fase Paling Mematikan DBD Bisa Dimulai
Demam Mulai Turun Bukan Berarti Sembuh, Justru Fase Paling Mematikan DBD Bisa Dimulai
Health
Demam Biasa Bisa Sembuh, Tapi Demam Berdarah Bisa Berujung Maut Bila Tak Ditangani
Demam Biasa Bisa Sembuh, Tapi Demam Berdarah Bisa Berujung Maut Bila Tak Ditangani
Health
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Health
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Health
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau