Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanker Serviks Jadi Kanker Paling Mematikan Kedua pada Wanita, Ini Penyebabnya…

Kompas.com - 14/05/2025, 20:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Daftar Isi
Buka

KOMPAS.com - Dari sekian banyak jenis kanker, kanker leher rahim (serviks) merupakan yang paling banyak kedua menjadi penyebab kematian pada wanita.

“Pembunuh wanita nomor satu adalah kanker payudara, kalau pembunuh nomor dua di dunia perkankeran adalah kanker leher rahim,” kata Dr. Enny Listiawati, MPH dalam Tribun Health Talks pada Rabu (14/5/2025).

Merujuk data Global Cancer Observatory untuk Indonesia pada 2022, angka kematian akibat kanker serviks ada sebanyak 20.708 jiwa dengan jumlah kasus 36.964.

Enny menerangkan, penyebab kanker serviks adalah infeksi virus yang bernama human papillomavirus.

“Papiloma itu artinya kutil. Jadi, sebenarnya makhluk ini adalah keluarga virus penyebab kutil,” ujarnya.

Setelah terinfeksi, kanker tidak seketika terbentuk. Ia mengatakan bahwa butuh waktu 15 sampai 20 tahun untuk sel yang terinfeksi bermutasi menjadi kanker serviks.

Baca juga: 9 Gejala Kanker Serviks Stadium Awal yang Penting untuk Dikenali

Cara HPV menginfeksi

Kanker serviks sering diidentikan dengan gonta-ganti pasangan, tetapi Enny mengatakan bahwa penyakit penyebab kematian kedua pada wanita ini bisa menular melalui kontak langsung.

“Dia (HPV) kaya punya pertahanan hidup. Jadi, kalau dia menempel pada benda-benda yang mati, dia bisa bertahan hidup 7-14 hari,” terangnya.

Selama bertahan hidup itu, HPV bisa menginfeksi orang lain melalui sentuhan.

  • Kloset toilet

Ia mengatakan, salah satu kemungkinan yang banyak dipertanyakan oleh para peneliti adalah melalui kloset toilet.

“Memang virusnya bisa bertahan hidup satu sampai dua minggu di toilet yang kering, karena ini penelitian di luar negeri. Kalau di toilet kita kan masih basah, ini enggak tahu nih kalau di toilet yang basah itu apakah dia bisa bertahan hidup lebih lama,” ungkapnya.

Jadi tidak harus berhubungan seksual untuk bisa terinfeksi virus penyebab kanker serviks ini.

“Walaupun banyak infeksinya, tapi tidak sedahsyat ketika dia (HPV) ditularkan melalui hubungan seksual,” ucapnya.

Baca juga: Apa yang Dirasakan Penderita Kanker Serviks?

  • Bayi lahir dari ibu dengan infeksi HPV

Enny juga memeringatkan bahwa infeksi HPV yang menjadi penyebab kanker serviks juga bisa menular dari ibu hamil ke bayi yang dilahirkan melalui vagina.

“Si virus HPV bisa pindah ke anaknya, dan itu bisa bertahan sampai dua tahun, tidak diketahui sampai dua tahun,” ujarnya.

Infeksi HPV pada bayi baru lahir itu tidak seketika juga bisa menyebabkan kanker serviks.

“Apakah dia bisa menyebabkan kanker? Itu masih terus diteliti sampai sekarang. Apakah dia bisa bertahan sampai 15-20 tahun sampai akhirnya menyebabkan kanker, penelitian masih terus dilakukan,” terangnya.

Artinya, ia menegaskan bahwa tetap ada risiko penularan kanker serviks melalui ibu ke anak yang baru dilahirkan.

Oleh karena itu, ia mengingatkan untuk memastikan sebelum hamil sudah bebas HPV.

“Salah satu solusi terbaik adalah vaksinasi. Jadi, pastikan sebelum menikah itu vaksinasi HPV,” ucap Enny yang juga seorang vaksionolog.

Baca juga: Kenali Stadium Kanker Serviks dengan Macam Karakteristiknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Health
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
Health
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
Health
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Health
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Health
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Health
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Health
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
Health
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Health
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
Health
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Health
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
Health
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Health
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Health
Dokter Beri Alasan Cukup Tidur untuk Orang Dewasa Sangat Penting
Dokter Beri Alasan Cukup Tidur untuk Orang Dewasa Sangat Penting
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau