KOMPAS.com - Hubungan seksual yang berisiko sering kali dianggap sebagai penularan human papillomavirus (HPV) kanker serviks.
Namun, Dr. Enny Listiawati, MPH mengatakan bahwa hubungan seksual tidak selalu menjadi cara penularan penyakit ini.
“Kanker serviks sering diidentikan dengan gonta-ganti pasangan, tetapi HPV bisa menular melalui kontak langsung,” kata Enny dalam Tribun Health Talks pada Rabu (14/5/2025).
Baca juga: 9 Gejala Kanker Serviks Stadium Awal yang Penting untuk Dikenali
Enny menjelaskan bahwa virus penyebab kanker serviks bisa menempel pada benda mati dan bertahan hidup sekitar 7-14 hari.
“Dia (HPV) kaya punya pertahanan hidup. Jadi, kalau dia menempel pada benda-benda yang mati, dia bisa bertahan hidup 7-14 hari,” ujarnya.
Selama bertahan hidup itu, virus penyebab kanker serviks bisa menginfeksi orang lain melalui sentuhan.
Ia menyebutkan salah satu benda mati di mana HPV berisiko tinggi tinggal adalah di kloset toilet, menurut penelitian di luar negeri.
“Memang virusnya bisa bertahan hidup satu sampai dua minggu di toilet yang kering, karena ini penelitian di luar negeri,” ungkapnya.
“Kalau di toilet kita kan masih basah, ini enggak tahu nih kalau di toilet yang basah itu apakah dia bisa bertahan hidup lebih lama,” imbuhnya.
Ia mengungkapkan bahwa semudah itu penular HPV penyebab kanker serviks bisa terjadi karena media paparannya banyak.
“Sepanjang hidup seorang wanita yang pernah melakukan hubungan seksual itu minimal 1 banding 2 wanita itu pernah terinfeksi HPV,” ucapnya.
Baca juga: Apa yang Dirasakan Penderita Kanker Serviks?
Enny sebagai vaksionolog mengatakan bahwa cara terbaik untuk mengatasi penularan HPV adalah dengan vaksinasi.
“Jadi, pastikan sebelum menikah itu vaksinasi HPV,” ucapnya.
Mengutip Cleveland Clinic, ada lebih dari 100 jenis HPV, dan sekitar puluhan di antaranya bisa menyebabkan kanker.
Deteksi dini terhadap jenis HPV ini merupakan kunci dalam mencegah kanker serviks.
Vaksin HPV dapat membantu mencegah infeksi HPV yang menyebabkan hingga 90 persen dari semua kanker serviks.
Enny mengatakan vaksin HPV ideal didapat sejak usia 9 tahun.
“Kenapa? Karena vaksinasi HPV kalau diberikan pada usia yang lebih muda ternyata lebih efektif dan pemberiannya tidak perlu banyak-banyak,” ucapnya.
Pada usia 9-14 tahun, ia menerangkan, vaksinasi HPV cukup diberikan dua kali.
Jika sudah berusia 15 tahun, vaksinasi HPV harus tiga kali.
“Kalau bisa demi ekonomi keluarga segeralah vaksinasi HPV pada anak-anak sejak usia 9 tahun, laki-laki dan perempuan,” pungkasnya.
Baca juga: 6 Cara Mengobati Kanker Serviks yang Penting Diketahui Para Wanita
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.