KOMPAS.com - Batuk ringan tanpa demam atau sesak napas sering dialami oleh perokok aktif. Namun menurut dokter spesialis paru, Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K), keluhan tersebut tetap perlu diwaspadai.
"Biasanya itu diabaikan, bahkan dianggap biasa. Tapi perlu diketahui, toksin atau zat berbahaya dari rokok dalam jangka panjang bisa menimbulkan banyak masalah, bukan hanya batuk," ujar dr. Erlina dalam tayangan Instagram, dikutip Kompas.com dengan izin, Kamis (15/5/2025).
Baca juga: Jangan Anggap Remeh Batuk Ringan pada Perokok, Ini Kata Dokter Paru
Smoker’s cough adalah batuk kronis yang umum terjadi pada perokok aktif maupun pasif. Kondisi ini biasanya tidak disertai gejala berat, sehingga kerap dianggap normal.
Namun secara medis, batuk ini muncul akibat kerusakan pada silia, rambut-rambut halus di saluran napas yang bertugas membersihkan lendir dan partikel asing dari paru-paru. Akibat paparan asap rokok, silia rusak dan lendir menumpuk, memicu batuk sebagai bentuk pertahanan tubuh.
Baca juga: Batuk Tak Kunjung Sembuh Bisa Jadi Tanda Asma, Ini Penjelasannya...
Dikutip dari Medical News Today, batuk perokok terjadi akibat iritasi kronis pada saluran pernapasan oleh lebih dari 7.000 zat kimia dalam asap rokok, termasuk tar dan karbon monoksida.
Paparan ini menyebabkan peradangan dan peningkatan produksi lendir, terutama saat malam. Batuk biasanya memburuk di pagi hari saat tubuh mencoba mengeluarkan lendir yang menumpuk selama tidur.
Baca juga: Batuk Berdahak Tak Kunjung Sembuh: Penyebab, Dampak, dan Penanganannya
Meski ringan, batuk perokok bisa menjadi gejala awal berbagai penyakit serius. Di antaranya:
Smoker’s cough adalah salah satu tanda awal PPOK, yakni penyakit progresif yang menyempitkan saluran napas. WHO menyebut PPOK sebagai penyebab kematian ketiga di dunia.
Perokok dengan asma berisiko mengalami gejala yang lebih parah dan serangan yang lebih sering.
Menurut dr. Erlina, sistem imun paru yang terus-menerus terpapar asap rokok menjadi lemah, sehingga lebih rentan terhadap infeksi seperti TBC dan pneumonia.
Baca juga: Batuk Tak Kunjung Sembuh? Kenali Jenis-jenisnya
Zat kimia dalam rokok dapat merusak pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah, dan membentuk plak penyebab serangan jantung atau stroke.
Batuk perokok yang menetap bisa menjadi gejala awal kanker paru. Merujuk CDC, sekitar 80–90 persen kematian akibat kanker paru disebabkan oleh rokok.
Baca juga: Waspada Batuk Rejan pada Anak, Jika Tidak Ditangani Bisa Sebabkan Kematian
Segera konsultasikan dengan dokter bila mengalami gejala berikut:
Pemeriksaan seperti rontgen dada, spirometri, atau analisis dahak mungkin diperlukan untuk mengetahui penyebabnya.
Baca juga: Apakah Anak Batuk Pilek Butuh Antibiotik? Ini Kata Dokter...
Langkah utama untuk mengatasi batuk perokok adalah berhenti merokok. Menurut Verywell Health, perbaikan fungsi paru mulai terjadi dalam beberapa minggu setelah berhenti merokok.
Beberapa langkah pendukung lainnya:
Baca juga: Apa Makanan dan Minuman Terbaik Saat Batuk Pilek? Ini Pilihannya...
Smoker’s cough bukan sekadar batuk biasa. Ini adalah alarm awal tubuh terhadap kerusakan paru yang lebih serius.
Jika Anda atau orang terdekat mengalami batuk berkepanjangan dan merokok, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Tindakan dini bisa mencegah risiko penyakit paru kronis, infeksi, hingga kanker.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.