Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Sayuran Digoreng Masih Sehat? Ini Kata Ahli Gizi…

Kompas.com - 15/05/2025, 20:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Kol goreng, terong goreng, brokoli goreng, dan semakin banyak sayuran goreng lainnya yang menjadi pilihan makanan.

Sayuran diketahui menjadi makanan yang bergizi dan direkomendasikan untuk dikonsumsi setiap hari.

Kementerian Kesehatan RI merekomendasikan masyarakat Indonesia, terutama balita dan anak usia sekolah, untuk mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan 300-400 gram per orang per hari.

Sementara, bagi remaja dan orang dewasa, disarankan makan sayur sebanyak 400-600 gram per orang per hari.

Namun, muncul pertanyaan apakah sayuran digoreng masih sehat? Berikut Ahli Gizi Olivia Gresya, S.Gz menjelaskannya.

Baca juga: Makan Sayur Apa untuk Menurunkan Gula Darah? Ini Pilihannya...

Apa sayuran goreng masih sehat?

Olivia mengatakan bahwa sayuran yang digoreng tentu akan memengaruhi kandungan gizi di dalamnya.

“Ada beberapa zat gizi yang rusak karena suhu panas saat di penggorengan,” ujar Olivia kepada Kompas.com pada Kamis (15/5/2025).

Ia menjelaskan proses menggoreng sayuran akan sangat mengurangi kandungan air, sementara meningkatkan kalorinya.

“Sayuran merupakan sumber makanan yang memiliki kandungan kalori yang rendah. Namun, saat sayuran digoreng, terutama dengan metode memasak deep frying, sudah pasti meningkatkan kalori sayuran tersebut, karena minyak yang terserap,” terangnya.

Selain itu, sayuran goreng juga mengurangi penurunan beberapa vitamin, seperti vitamin A, vitamin C, dan vitamin B kompleks, seperti B1, B2, B6, dan folat.

Oleh karena itu, ia mengungkapkan bahwa sayuran digoreng akan mengurangi kualitas gizi dari sayur tersebut.

“Menggoreng sayur dapat mengurangi kualitas gizinya, yaitu menurunkan bahkan menghilangkan vitamin dan mineralnya, serta meningkatkan kalorinya dari lemak,” terangnya.

Baca juga: Alasan Makan Sayur Pare Baik untuk Kesehatan, Ini Fakta Nutrisinya...

Apa efek makan sayuran goreng?

Olivia menekankan bahwa makan sayur goreng memberikan efek negatif pada kesehatan.

“Mengonsumsi sayuran yang digoreng apalagi sering atau dalam jumlah yang banyak tentu memiliki efek yang tidak baik bagi tubuh,” jelasnya.

Ia mengatakan, efek negatif makan sayur goreng terhadap kesehatan dipengaruhi oleh kandungan kalori yang meningkat, karena minyak merupakan sumber lemak.

Kalori sayur goreng meningkat karena minyak yang terserap dalam sayuran.

“Asupan kalori yang tinggi dapat meningkatkan beberapa resiko seperti kenaikan berat badan yang bisa memicu overweight dan obesitas,” ujarnya.

Ia kemudian mengatakan bahwa efek negatif makan sayur semakin tinggi ketika minyak yang digunakan untuk menggoreng sudah digunakan berkali-kali, bahkan berubah warna menjadi hitam.

“Minyak yang digunakan sudah berkali-kali, bahkan sampai berubah warna menjadi hitam, dapat meningkatkan kandungan lemak jahat, yaitu lemak jenuh dan trans, yang tentu saja meningkatkan resiko beberapa penyakit seperti kolesterol tinggi dan penyakit jantung,” bebernya.

Baca juga: Apa Manfaat dari Makan Sayur Pakcoy? Ini 8 Daftarnya...

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Health
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
Health
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Health
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Health
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Health
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Health
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Health
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Health
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Health
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Health
Adam Suseno Robek Pembuluh Darah Besar di Kaki, Ini Bahaya Luka Terbuka dan Pendarahan Arteri
Adam Suseno Robek Pembuluh Darah Besar di Kaki, Ini Bahaya Luka Terbuka dan Pendarahan Arteri
Health
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Health
Remaja 19 Tahun Alami Alzheimer, Kenali Gejalanya Sejak Dini
Remaja 19 Tahun Alami Alzheimer, Kenali Gejalanya Sejak Dini
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau