Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembekuan Sel Telur Gunanya untuk Apa? Ini Penjelasan Dokter dan Prosedurnya

Kompas.com - 16/05/2025, 05:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

Sumber WebMD

KOMPAS.com – Pertanyaan seperti pembekuan sel telur gunanya untuk apa mulai sering muncul seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap prosedur ini.

Salah satu tujuannya adalah untuk mempertahankan peluang kehamilan di masa depan, terutama pada wanita yang menghadapi kondisi medis tertentu atau yang belum siap memiliki anak dalam waktu dekat.

Pembekuan sel telur atau egg freezing telah menjadi topik yang relevan di tengah berbagai pilihan perencanaan kehamilan dan karier.

Namun, tidak semua orang memahami apa sebenarnya prosedur ini, siapa yang disarankan menjalaninya, dan seperti apa langkah-langkah medis yang harus dilalui.

Untuk itu, ketahui penjelasan dari dokter dan cara pembekuan sel telur berikut ini.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Egg Freezing, Prosedur Medis untuk Simpan Sel Telur

Apa itu egg freezing?

Pembekuan sel telur adalah tindakan medis yang dilakukan untuk menyimpan sel telur agar tetap dalam kondisi baik dan bisa digunakan di kemudian hari.

"Prosedur ini dilakukan untuk pasien perempuan yang sudah mengalami menstruasi dan akan menjalani kemoterapi, terutama jika obat yang digunakan memiliki efek toksik terhadap ovarium sehingga bisa menurunkan cadangan sel telur," jelas dr. Adelina Amelia Febriani Bofe, Sp.OG KFER, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (9/5/2025).

Lebih lanjut, Adelina mengatakan bahwa pembekuan sel telur juga bisa menjadi pilihan bagi perempuan yang belum merencanakan pernikahan di usia lebih dari 35 tahun.

Di usia tersebut, kualitas dan jumlah sel telur cenderung menurun, sehingga prosedur ini dapat membantu menyimpan sel telur yang masih berkualitas baik.

Namun, di Indonesia, prosedur ini masih menimbulkan perdebatan etik, khususnya jika dilakukan pada pasien yang belum menikah dengan alasan penundaan kehamilan.

Baca juga: Konsumsi Nanas Saat Hamil Sebabkan Keguguran: Mitos atau Fakta?

Manfaat egg freezing

Menurut Adelina, manfaat utama dari egg freezing adalah menyimpan sel telur dalam jumlah dan kualitas yang optimal sebelum menua oleh waktu.

Dengan kata lain, pembekuan sel telur memberikan kesempatan bagi perempuan untuk hamil dengan sel telurnya sendiri di masa mendatang, meskipun kualitas alami sel telur biasanya menurun seiring bertambahnya usia.

"Tujuannya adalah menyimpan dan mendapatkan sel telur dalam jumlah yang diinginkan dan kualitas yang tidak menua oleh waktu," ujar Adelina.

Manfaat ini menjadi penting bagi pasien yang akan menjalani terapi medis seperti kemoterapi, atau bagi mereka yang memiliki kondisi seperti endometriosis, gangguan ovarium, atau riwayat menopause dini dalam keluarga.

Selain alasan medis, pertimbangan pribadi dan profesional juga kerap menjadi latar belakang seseorang memilih prosedur ini.

Baca juga: Mitos Kehamilan: Bentuk Perut Tidak Menentukan Jenis Kelamin Janin

Cara melakukan dan prosedur egg freezing

Dilansir dari WebMD, proses pembekuan sel telur diawali dengan stimulasi ovarium menggunakan obat hormon, biasanya berlangsung selama 8–12 hari. Tujuannya adalah untuk mematangkan lebih dari satu sel telur dalam satu siklus menstruasi.

Setelah dinilai cukup matang lewat pemeriksaan USG dan tes darah, pasien akan mendapatkan suntikan pemicu ovulasi (trigger shot). Sekitar 36 jam setelahnya, dilakukan prosedur pengambilan sel telur atau ovum pick up.

Prosedur ini bersifat rawat jalan dan dilakukan di bawah pengaruh anestesi umum. Dokter akan menggunakan jarum kecil yang dipandu USG transvaginal untuk menyedot cairan dari folikel yang mengandung sel telur.

Sel telur yang berhasil diambil kemudian diperiksa untuk memastikan kematangan. Sekitar 75 persen sel telur biasanya memenuhi syarat untuk dibekukan.

Proses pembekuan dilakukan dengan teknik vitrification, yaitu membekukan sel telur secara sangat cepat hingga suhu minus 196 derajat Celcius menggunakan nitrogen cair.

Setelah itu, sel telur disimpan dalam tangki khusus di laboratorium embriologi yang diawasi secara ketat.

Sel telur ini dapat disimpan selama bertahun-tahun dan nantinya digunakan melalui proses fertilisasi dengan teknik IVF (in vitro fertilization).

Pembekuan sel telur tergolong aman, dengan risiko komplikasi yang sangat rendah. Namun, pasien bisa mengalami efek samping ringan seperti kembung, kram, hingga perubahan suasana hati akibat obat hormon.

Jadi, pembekuan sel telur gunanya untuk apa? Jawabannya adalah untuk mempertahankan kemungkinan kehamilan di masa depan dengan sel telur berkualitas yang diambil saat masih muda atau sebelum menjalani terapi medis tertentu.

Meski belum umum dilakukan di Indonesia karena pertimbangan etik, prosedur ini telah menjadi pilihan yang layak dipertimbangkan dalam perencanaan reproduksi modern.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Health
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
Health
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Health
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Health
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Health
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Health
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Health
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Health
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Health
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Health
Adam Suseno Robek Pembuluh Darah Besar di Kaki, Ini Bahaya Luka Terbuka dan Pendarahan Arteri
Adam Suseno Robek Pembuluh Darah Besar di Kaki, Ini Bahaya Luka Terbuka dan Pendarahan Arteri
Health
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Health
Remaja 19 Tahun Alami Alzheimer, Kenali Gejalanya Sejak Dini
Remaja 19 Tahun Alami Alzheimer, Kenali Gejalanya Sejak Dini
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau