Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Alasan Mengapa Anak Mudah Kecanduan Gadget, Ini Penjelasan Psikiatri

Kompas.com - 17/05/2025, 14:00 WIB
Ida Setyaningsih

Penulis

KOMPAS.com - Di era digital, tak jarang anak-anak bahkan yang masih berusia di bawah lima tahun sudah lihai memainkan ponsel pintar. Meski gadget bisa dimanfaatkan sebagai sarana edukasi atau hiburan, penggunaan yang tidak terkontrol berisiko menyebabkan kecanduan.

Menurut psikiatri dr. Julian Raymond Irwen, Sp.KJ, kecanduan gadget pada anak-anak adalah masalah yang semakin sering dijumpai di praktik keseharian. Ia mengingatkan bahwa penggunaan berlebihan bisa berdampak serius terhadap perkembangan, emosi, hingga kesehatan mental anak.

Baca juga: BKKBN Sebut Otak Anak Stunting Masih Bisa Berkembang hingga 20 Tahun

Berikut empat alasan utama mengapa anak mudah kecanduan gadget:

1. Stimulus gadget sangat tinggi dan instan

Anak-anak cenderung menyukai hal-hal yang memberi kepuasan secara instan. Gadget menyajikan tampilan visual penuh warna, suara menarik, dan aktivitas menyenangkan seperti bermain gim atau menonton video.

“Stimulus dari gadget itu sangat tinggi. Anak terbiasa mendapatkan kesenangan instan tanpa usaha berarti,” kata dr. Julian, dikutip dari Bincang Sehat ANTARA TV, Jumat (16/5/2025).

Inilah yang membuat gadget terasa lebih menarik dibanding aktivitas fisik atau bermain dengan teman sebaya.

Baca juga: 6 Makanan yang Membantu Pertumbuhan Otak Anak

2. Anak belum punya kontrol diri yang matang

Pada usia dini, fungsi pengendalian diri anak belum berkembang secara optimal. Maka, ketika sudah mulai asyik dengan gadget, anak akan kesulitan berhenti.

“Anak-anak itu belum punya kemampuan untuk membatasi diri. Begitu mereka senang, akan terus dikejar tanpa bisa mengatur waktunya sendiri,” jelas dr. Julian.

Kondisi ini bisa memunculkan ciri kecanduan seperti tantrum saat gadget diambil atau meningkatnya durasi bermain secara signifikan.

Baca juga: Saluran Pencernaan yang Sehat Dukung Perkembangan Otak Anak

3. Gadget jadi 'senjata andalan' orang tua

Tidak sedikit orang tua yang memberikan gadget agar anak tenang dan tidak rewel, apalagi saat orang tua sedang sibuk.

“Orang tua kerap mencari solusi cepat. Akhirnya gadget digunakan sebagai alat pengalih perhatian tanpa kontrol yang jelas,” ujar dr. Julian.

Kebiasaan ini membentuk pola ketergantungan, di mana anak mengasosiasikan gadget sebagai satu-satunya cara untuk merasa nyaman atau tenang.

Baca juga: Bagaimana Bentakan Memengaruhi Perkembangan Otak Anak?

4. Kurangnya aktivitas alternatif di luar gadget

Banyak anak yang tidak memiliki cukup aktivitas pengganti yang menarik selain gadget. Ketika tidak ada kegiatan fisik, sosial, atau kreatif yang menyenangkan, gadget menjadi satu-satunya pelarian.

“Anak hanya dilarang main gadget, tapi tidak diberi alternatif aktivitas lain. Akhirnya ya kembali lagi ke gadget,” jelas dr. Julian.

Ia menekankan pentingnya peran orang tua sebagai role model dan fasilitator kegiatan lain yang positif.

Baca juga: 5 Fungsi Yodium , Penting untuk Tiroid sampai Perkembangan Otak Anak

Waspadai gejala adiksi sejak dini

Psikiater ini juga mengingatkan agar orang tua memperhatikan gejala awal kecanduan, seperti sulit fokus, keterlambatan bicara, gangguan tidur, hingga perubahan suasana hati yang drastis saat gadget diambil.

Jika dibiarkan, kondisi ini bisa berdampak pada kesehatan mental, performa akademik, kemampuan sosial, bahkan risiko obesitas dan masalah fisik lain.

“Perlu kesepakatan keluarga dalam penggunaan gadget, bukan hanya ke anak, tapi juga orang tua harus memberi contoh,” tegas dr. Julian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Health
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
Health
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Health
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Health
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Health
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Health
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Health
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Health
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Health
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Health
Adam Suseno Robek Pembuluh Darah Besar di Kaki, Ini Bahaya Luka Terbuka dan Pendarahan Arteri
Adam Suseno Robek Pembuluh Darah Besar di Kaki, Ini Bahaya Luka Terbuka dan Pendarahan Arteri
Health
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Health
Remaja 19 Tahun Alami Alzheimer, Kenali Gejalanya Sejak Dini
Remaja 19 Tahun Alami Alzheimer, Kenali Gejalanya Sejak Dini
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau