Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/05/2025, 09:23 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Daftar Isi
Buka

KOMPAS.com - Bercak-bercak gelap yang tidak merata pada kulit wajah, alias melasma, termasuk dalam masalah kulit yang sulit ditangani. Dengan kemajuan terapi kedokteran, saat ini memiliki wajah bebas flek hitam atau melasma bukan hal yang mustahil.

Flek hitam biasanya lebih terlihat jelas di bagian pipi, hidung, dahi, atau bagian bibir atas. Kondisi ini terutama lebih terlihat pada mereka yang memiliki kulit lebih terang dan tinggal di daerah dengan paparan sinar matahari tinggi.

Dijelaskan oleh dr.Teddy Sutrisna, Sp.DVE, melasma disebabkan oleh berbagai faktor yang saling terkait.

"Ada faktor paparan sinar matahari, perubahan hormonal, faktor genetik, hingga masalah vascular," papar pendiri klinik kecantikan Dermato Clinic Bandung dan Jakarta ini dalam acara temu media (16/5).

Ditambahkan oleh dr.Vita Silvana SpDVE, untuk menentukan terapi yang tepat dalam penanganan melasma perlu dilakukan pemeriksaan oleh dokter untuk mengetahui jenis melasmanya.

Baca juga: Mengenal Melasma, Tantangan Bercak Kulit Kecoklatan di Wajah

"Ada melasma yang tipe epidermal yang letaknya di atas lapisan kulit, biasanya warnanya cokelat tua dengan batas yang jelas. Melasma tipe ini paling merespon terhadap pengobatan dan mudah dihilangkan," paparnya.

Sementara itu melasma tipe dermal, memiliki warna cokelat yang lebih samar dan memiliki letak pigmen di dalam lapisan kulit dermis.

"Untuk tipe dermal perlu treatment kombinasi dan sering butuh perawatan jangka panjang," kata dr.Vita di acara yang sama.

Ia mengatakan, diagnosa jenis melasma bisa dilakukan dengan Wood’s lamp atau pemeriksaan menggunakan dermatoskop di klinik dokter, yang membantu melihat seberapa dalam pigmen berada di kulit.

Baca juga: Mengapa Kulit Siku dan Lutut Lebih Gelap dari Bagian Tubuh Lain?

Dari kiri ke kanan: dr.Teddy Sutrisna SpDVE, dr.R.Aj.Putri Ambarini SpDVE, dan dr.Vita Silvana SpDVE, tim dokter dari Dermato Clinic Jakarta.KOMPAS.com/Lusia Kus Anna Dari kiri ke kanan: dr.Teddy Sutrisna SpDVE, dr.R.Aj.Putri Ambarini SpDVE, dan dr.Vita Silvana SpDVE, tim dokter dari Dermato Clinic Jakarta.

Perawatan laser

Perawatan untuk mengatasi melasma saat ini ada beragam jenis, mulai dari penggunaan krim untuk menghambat produksi melanin dan pergantian sel kulit, peeling untuk membuang melanin, hingga terapi laser.

Masyarakat tidak perlu khawatir dengan penggunaan laser untuk mengatasi melasma. Menurut dr.Teddy, sebagian besar melasma memiliki bagian bawah yang memiliki banyak jaringan pembuluh darah (vascular).

"Vascular itu akan mengeluarkan enzim yang merangsang pigmen sehingga timbul flek. Oleh karena itu pemakaian laser vascular yang memang menargetkan pembuluh darah sangat berguna," paparnya.

Baca juga: Teknologi Laser untuk Atasi Kulit Kemerahan dan Tanda Lahir

Penelitian juga menunjukkan ada hubungan antara pembuluh darah pada kulit dengan pigmentasi pada penderita melasma, sehingga perlu digunakan tindakan laser pembuluh darah.

Ditambahkan oleh dr.Teddy, flek hitam pada melasma ada yang merupakan tipe dermal atau di lapisan kulit yang dalam sehingga tidak akan cukup diatasi dengan pemakaian krim saja.

Gold standard atau pilihan terbaik saat ini untuk menghilangkan kemerahan pada kulit adalah Pulse Dye Laser (PDL) yang bernama VBeam Laser.

Laser VBeam sudah digunakan untuk perawatan pada kemerahan lebih dari 30 tahun dan sampai saat ini masih menjadi laser vaskular terbaik di dunia. Memiliki lebih dari 15 indikasi yang di approve oleh FDA, dan digunakan secara luas para ahli kulit

"Perawatan laser memang bukan yang utama, tapi pemakaian laser dengan indikasi yang jelas, target yang jelas, serta dilakukan oleh dokter spesialis yang kompeten akan memberi hasil yang efektif dan aman," paparnya.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Kulit Sensitif, Perkuat Skin Barrier

Memperbaiki skin barrier

Melasma memiliki kecenderungan untuk kambuh meskipun telah dilakukan perawatan yang efektif, hal ini bisa disebabkan karena faktor pemicu yang berkelanjutan, misalnya paparan sinar matahari, perubahan hormonal, dan faktor lingkungan lainnya.

Menurut dr.Teddy, untuk mencegah kekambuhan melasma kita juga perlu menjaga lapisan pelindung kulit (skin barrier) sehingga pertahanan kulit lebih kuat. Hal itu bisa dicapai dengan penggunaan krim kulit yang tepat dan penggunaan sunscreen.

"Kalau kulitnya lapisannya tebal, sehat, maka akan bisa menahan semua polusi dari luar, termasuk sinar matahari," katanya.

Ia mengatakan, melasma kerap hilang timbul karena memang kerusakan berasal dari "pabriknya", sehingga perbaikannya perlu dari dalam dan dilakukan oleh dokter yang kompeten. 

Baca juga: 4 Urutan Skincare untuk Menghilangkan Flek Hitam Menurut Dokter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Health
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
Health
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Health
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Health
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Health
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Health
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Health
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Health
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Health
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Health
Adam Suseno Robek Pembuluh Darah Besar di Kaki, Ini Bahaya Luka Terbuka dan Pendarahan Arteri
Adam Suseno Robek Pembuluh Darah Besar di Kaki, Ini Bahaya Luka Terbuka dan Pendarahan Arteri
Health
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Health
Remaja 19 Tahun Alami Alzheimer, Kenali Gejalanya Sejak Dini
Remaja 19 Tahun Alami Alzheimer, Kenali Gejalanya Sejak Dini
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau