Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singkong: Manfaat, Risiko Tersembunyi, dan Cara Aman Konsumsinya

Kompas.com - 20/05/2025, 13:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Untuk kebanyakan orang Indonesia, makan singkong bukanlah hal baru.

Digoreng, direbus, atau diolah menjadi tape, semua sudah familiar.

Namun sebenarnya, ada lebih banyak hal menarik dari makanan palawija ini.

Baca juga: Angka Indeks Glikemik Singkong yang Bisa Jadi Pengganti Nasi Putih

Manfaat singkong

Ada beberapa manfaat singkong untuk kesehatan, yaitu meliputi:

  • Meningkatkan asupan nutrisi

Mengutip Very Well Health, singkong punya kandungan gizi yang cukup solid.

Dalam satu cangkir (103 gram) singkong mentah, bisa memiliki fakta nutrisi sebagai berikut:

  • Kalori 165
  • Karbohidrat 39 gram
  • Serat 1,9 gram
  • Protein 1,4 gram
  • Vitamin C 42,4 mg
  • Kalium 558 mg

Sementara, menurut ulasan yang dikutip dari Medical News Today, satu cangkir singkong matang (160 gram) bisa menyediakan fakta nutrisi sebagai berikut:

  • Kalori 306 kalori
  • Protein 2,27 gram
  • Karbohidrat 63,4 gram
  • Serat 3,04 gram
  • Kalsium 27,2 miligram (mg)
  • Vitamin C 29,1 mg
  • Kalium 451 mg

Singkong juga mengandung sebagian besar vitamin B (kecuali B12), vitamin A, magnesium, selenium, kalsium, dan zat besi.

  • Menurunkan risiko sindrom metabolik

Sindrom metabolik adalah gabungan penanda kesehatan yang menunjukkan risiko lebih tinggi terhadap diabetes dan penyakit jantung.

Sindrom ini ditandai dengan peningkatan kadar gula darah, kadar kolesterol, dan lingkar pinggang, serta faktor-faktor lainnya.

Baca juga: 10 Manfaat Daun Singkong untuk Kesehatan yang Perlu Diketahui

  • Mempercepat penyembuhan luka

Singkong kaya akan vitamin C. Per cangkir singkong (103 gram) menyediakan 42,4 mg vitamin C atau setara dengan 50 persen dari kebutuhan harian bagi kebanyakan orang dewasa.

Vitamin C merupakan prekursor penting untuk kolagen, komponen struktural dalam jaringan kulit.

Mendapatkan cukup vitamin C dari makanan mendukung kemampuan tubuh untuk memperbaiki dirinya sendiri, termasuk penyembuhan luka.

  • Mencegah malnutrisi

Manfaat singkong juga disebut sebagai makanan pencegah malnutrisi.

Selain karena padat nutrisi, singkong termasuk tanaman yang tahan kekeringan dan hama. Sementara, menghasilkan hasil panen yang tinggi.

Palawija ini juga bisa disimpan di tanah selama beberapa musim tanam sebagai makanan cadangan saat tanaman lain langka.

  • Menurunkan tekanan darah

Singkong mengandung kalium yang sangat tinggi, sama seperti kentang.

Kalium menurunkan kadar tekanan darah dan dapat membantu menyeimbangkan asupan natrium yang meningkatkan tekanan darah.

  • Mengontrol berat badan

Meskipun singkong tinggi kalori, singkong mengandung serat dan pati resistan yang mendukung bakteri usus yang sehat.

Penelitian menunjukkan bahwa serat dari umbi-umbian mengurangi keinginan untuk makan makanan asin, manis, dan berlemak tinggi.

Jadi, manfaat singkong bisa membantu untuk mengontrol berat badan.

Baca juga: 7 Manfaat Singkong untuk Kesehatan yang Perlu Diketahui

Potensi bahaya dan efek samping singkong

Sayangnya, di balik manfaat tersebut, singkong juga punya sisi negatif, terutama kalau dikonsumsi tanpa diolah dengan benar.

Disarikan dari Very Well Fit dan Medical News Today, singkong mentah mengandung senyawa sianida alami yang beracun.

Racun sianida paling banyak ditemukan di singkong varietas pahit dibandingkan varietas manis.

Kalau tidak direbus, dikeringkan, atau difermentasi dengan baik, konsumsi singkong mentah bisa menyebabkan gejala seperti:

  • Mual dan muntah
  • Kelemahan otot
  • Kerusakan saraf
  • Dalam kasus ekstrem, bisa menyebabkan kelumpuhan atau bahkan kematian

Efek jangka panjang juga bisa muncul, seperti kekurangan yodium yang bisa meningkatkan risiko gondok dan gangguan tiroid lainnya.

Di beberapa daerah tropis, muncul kasus tropical ataxic neuropathy, kondisi neurologis akibat konsumsi singkong dalam jumlah besar yang tidak aman dalam jangka panjang.

Baca juga: Jangan Anggap Remeh, Ini 4 Manfaat Kesehatan Singkong

Cara aman konsumsi singkong

Solusinya bukan menghindari singkong sepenuhnya, tapi mengolahnya dengan benar.

Menurut Medical News Today, langkah paling aman untuk mengolah singkong yaitu:

  • Kupas kulit singkong
  • Iris kecil-kecil
  • Rendam dalam air selama 4-6 hari (terutama untuk varietas pahit)
  • Rebus sampai benar-benar empuk
  • Buang air rebusan

Setelahnya, singkong bisa diolah dengan berbagai cara tergantung selera, semua lebih aman karena proses pemanasan biasanya sudah menghilangkan racunnya.

Mungkin bagi warga Indonesia yang sudah terbiasa mengonsumsi dan mengolah singkong sendiri, sudah terbiasa dengan cara pengolahan singkong yang aman.

Singkong adalah makanan yang enak dan bergizi, tetapi tidak bisa dimakan sembarangan juga.

Baca juga: Apa Perbedaan Pusing dan Sakit Kepala? Ini Penjelasan Dokter

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Health
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
Health
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Health
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Health
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Health
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Health
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Health
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Health
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Health
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Health
Adam Suseno Robek Pembuluh Darah Besar di Kaki, Ini Bahaya Luka Terbuka dan Pendarahan Arteri
Adam Suseno Robek Pembuluh Darah Besar di Kaki, Ini Bahaya Luka Terbuka dan Pendarahan Arteri
Health
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Health
Remaja 19 Tahun Alami Alzheimer, Kenali Gejalanya Sejak Dini
Remaja 19 Tahun Alami Alzheimer, Kenali Gejalanya Sejak Dini
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau