Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Kasus di Kos Tanjung Duren, Bisakah Asam Lambung Menyebabkan Kematian?

Kompas.com - 23/05/2025, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Belum lama ini publik dikejutkan dengan penemuan seorang pemuda yang meninggal tanpa diketahui di indekos di Tanjung Duren, Petamburan, Jakarta.

Dikutip dari Tribunnews, Selasa (20/5/2025), tubuh pemuda tersebut sudah meninggal dua hari sebelumnya, yang diduga karena penyakit asam lambung.

Dari peristiwa tersebut, mungkin akan muncul pertanyaan benarkah penyakit asam lambung bisa menyebabkan kematian?

Lantaran, penyakit asam lambung atau maag biasa dianggap umum dan mudah disepelekan.

Berikut Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia dr. Santi akan menjelaskan tentang risiko kematian penyakit asam lambung.

Baca juga: 7 Buah yang Aman untuk Asam Lambung, Tidak Termasuk Jeruk

Apa itu penyakit asam lambung?

Sebelum menjawab mengenai risiko kematian penyakit lambung, Santi menjelaskan tentang pengertiannya.

“Kata maag berasal dari bahasa Belanda, yaitu de-maag, yang artinya lambung, maka sakit sakit maag merujuk sakit pada lambung,” kata Santi kepada Kompas.com pada Jumat (23/5/2025).

Lapisan dalam lambung menghasilkan asam klorida, pepsin, dan lainnya untuk membantu proses pencernaan.

“Asam klorida inilah yang dikenal sebagai asam lambung. Jadi, asam lambung bukanlah penyakit karena memang normal berada dalam lambung dan selain berfungsi dalam proses pencernaan, juga penting untuk membunuh bakteri yang terbawa dalam makanan,” ucapnya.

Jika asam lambung itu berada dalam jumlah berlebihan, penyakit bisa timbul.

Beberapa keadaan dapat memicu reaksi peradangan dalam lambung yang disebut gastritis.

“Inilah yang dikenal orang awam sebagai sakit maag atau penyakit asam lambung,” ujarnya.

Baca juga: 11 Buah-buahan untuk Asam Lambung Agar Tidak Mudah Kambuh

Penyakit asam lambung bisa menyebabkan kematian

Meski mungkin umum terjadi, Santi mengungkapkan bahwa penyakit asam lambung tidak bisa disepelekan karena bisa menyebabkan kematian seiring bertambah parahnya penyakit.

“Jika sakit maag atau gastritis tidak diterapi dengan baik, maka dapat timbul luka dalam dinding lambung yang disebut dengan tukak lambung (peptic ulcer),” ujar Santi.

Jika tukak lambung tidak diobati dengan tepat, kondisi berbahaya bisa berkembang karena bisa menimbulkan beberapa hal yaitu:

  • Peradangan
  • Anemia
  • Peritonitis, yakni infeksi dalam rongga perut karena berlubangnya lambung atau usus
  • Jaringan parut yang dapat menyulitkan pergerakan makanan dalam saluran cerna.

Santi mengatakan, jika hal itu sudah terjadi, penderita penyakit asam lambung harus segera periksa ke dokter.

“Keterlambatan bisa fatal dan berujung pada kematian. Jika tinggal sendiri, segera hubungi orang terdekat. Menunda bisa membawa konsekuensi yang disesali kemudian hari,” terangnya.

Baca juga: Kapan Penderita Asam Lambung Perlu Periksa ke Dokter? Berikut Faktanya

Tanda-tanda penyakit asam lambung sudah berbahaya

Mengenali tanda penyakit asam lambung yang sudah parah sangat penting untuk mencegah risiko fatal.

Menurut Santi, tanda-tanda bahaya penyakit asam lambung yang membutuhkan penanganan darurat meliputi:

  • Nyeri dada yang hebat
  • Sulit bernapas, napas berbunyi, nyeri dada, merasa, seperti tersedak, demam, dan batuk
  • Muntah darah segera atau tinja berwarna hitam atau kehitaman
  • Pusing dan pingsan

Namun, tidak semua tanda bahaya tersebut selalu merujuk pada penyakit asam lambung.

Misalnya, nyeri dada, ia mengatakan bahwa itu bisa menunjukkan penyakit jantung, jika nyeri dada menyebar ke lengan, rahang, dan disertai dengan keringat dingin dan sesak napas.

Oleh karena itu, Santi menganjurkan untuk orang-orang yang mengalami tanda seperti di atas segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat, agar mendapatkan diagnosis yang tepat.

Baca juga: Apakah Buah Jeruk dapat Memicu Asam Lambung Naik?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau