KOMPAS.com - Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa konsumsi suplemen vitamin D dapat membantu memperlambat proses penuaan biologis pada manusia.
Penelitian dilakukan oleh Haidong Zhu, Joann E Manson, Nancy R Cook, dkk., (2025) yang diterbitkan di The American Journal of Clinical Nutrition.
Melansir Medical News Today pada Rabu (28/5/2025), para peneliti menemukan bahwa suplementasi vitamin D membantu meminimalkan pemendekan telomer pada sel darah putih, yang bisa membantu memperlambat penuaan biologis.
David Cutler, MD, seorang dokter bersertifikat di Providence Saint John’s Health Center di Santa Monica yang tidak terlibat penelitian menjelaskan bahwa telomer yang terlalu pendek akan membuat sel-sel tubuh memasuki masa penuaan (tidak membelah).
Kondisi tidak aktifnya sel atau kematian sel yang diperkirakan berkontribusi terhadap penuaan dan munculnya penyakit seiring bertambahnya usia.
Baca juga: Apa Itu Usia Biologis dan Bagaimana Cara Mengetahuinya?
Penelitian yang dimuat dalam The American Journal of Clinical Nutrition ini menganalisis data dari studi VITAL, sebuah uji coba acak, double-blind, dan terkontrol plasebo.
Studi ini melibatkan lebih dari 1.000 peserta dewasa di Amerika Serikat, yang mengonsumsi suplemen vitamin D3, omega-3, keduanya, atau plasebo selama sekitar lima tahun.
Dari sampel darah yang dikumpulkan, peneliti mengevaluasi panjang telomer pada sel darah putih (leukosit) di awal, lalu dua tahun dan empat tahun setelah intervensi.
Hasilnya menunjukkan bahwa peserta yang mengonsumsi vitamin D mengalami pemendekan telomer yang minimal dibandingkan kelompok plasebo.
Peneliti mencatat bahwa efek positif terhadap telomer hanya tampak pada kelompok yang mengonsumsi vitamin D, bukan omega-3.
Baca juga: Kenapa Olahraga Memperlambat Penuaan Biologis? Ini Ulasannya...
Dari subanalisis lebih lanjut menunjukkan bahwa efek vitamin D lebih kuat pada peserta non-kulit putih dan mereka yang tidak mengonsumsi obat kolesterol.
Sebaliknya, indeks massa tubuh dan konsumsi omega-3 tidak memberikan dampak berarti pada panjang telomer, baik sendiri maupun bersama vitamin D.
Berdasarkan hasil tersebut, peneliti memperkirakan bahwa perlambatan pemendekan telomer akibat suplemen vitamin D setara dengan perlambatan penuaan biologis hingga tiga tahun.
Namun, mereka menekankan bahwa temuan ini bersifat eksploratif dan perlu dikaji lebih lanjut di masa depan
Dr. Yoshua Quinones dari Medical Offices of Manhattan, yang juga tidak terlibat dalam studi mengatakan bahwa jika temuan ini dikonfirmasi lewat studi lanjutan, maka suplemen vitamin D harian bisa berperan dalam mengurangi risiko penyakit terkait usia.
“Ini bisa membuka pintu untuk pedoman medis baru dalam pengobatan preventif,” ujar Quinones.
Baca juga: Faktor-faktor yang Pengaruhi Usia Biologis Anda, Bisa Pola Makan dan Stres
Meski potensi perlambatan penuaan biologis ini menjanjikan, para ahli tetap mengingatkan risiko konsumsi vitamin D berlebih.
Sebagai vitamin yang larut lemak, vitamin D bisa menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan toksisitas.
“Dosis 2.000 IU per hari mungkin tidak menimbulkan efek samping, tetapi konsumsi berlebihan dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan efek merugikan lainnya,” kata Cutler.
Para peneliti mengakui bahwa studi ini memiliki keterbatasan.
Mayoritas peserta adalah individu kulit putih berusia 50 tahun ke atas, sehingga temuan belum tentu berlaku untuk populasi yang lebih luas.
Selain itu, analisis telomer dilakukan secara pasca-hoc dan tidak dirancang sejak awal sebagai tujuan utama studi.
Mereka juga mencatat bahwa sekitar 37 persen data tindak lanjut hilang setelah empat tahun, yang dapat mengurangi kekuatan analisis.
Baca juga: Penuaan Biologis Bisa Diperlambat, Ikuti 5 Kebiasaan Sehat Ini...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.