Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berhenti Merokok Bisa Dimulai dari Mengurangi atau Menunda, Ini Kata Dokter

Kompas.com - 04/06/2025, 05:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com – Upaya berhenti merokok tidak selalu harus dilakukan secara drastis.

Dokter spesialis pulmonologi Rumah Sakit Universitas Indonesia, dr. Aditya Wirawan, Ph.D., Sp.P, menjelaskan bahwa ada beberapa pendekatan yang bisa ditempuh, mulai dari mengurangi jumlah rokok harian hingga menunda waktu merokok.

“Ada beberapa metode, kalau mau langsung stop syukur, kedua ada yang ditunda dulu pemberian rokoknya dan ketiga pengurangan jumlah rokok yang dihisap setiap hari atau berangsur-angsur,” kata Aditya, seperti dikutip dari Antara, Selasa (3/6/2025).

Baca juga: Remaja dan Rokok Elektronik: Promosi Kian Masif, Pemerintah Soroti Bahayanya

Menurut Aditya, metode pengurangan bisa dimulai dengan menentukan batas konsumsi rokok per hari.

Misalnya, seseorang membatasi hanya 10 batang per hari, kemudian secara bertahap mengurangi dua batang setiap harinya hingga tidak merokok sama sekali pada hari keenam.

Selain itu, teknik penundaan waktu merokok juga dapat diterapkan.

Jika biasanya merokok pukul 09.00 pagi, maka waktu tersebut bisa dimundurkan dua jam setiap harinya. Pada hari ketujuh, perokok hanya akan merokok sekali, yakni pada malam hari.

“Teknik yang bisa dipakai tergantung mana yang cocok, yang penting keinginannya harus kuat, kalau ada kemauan kuat hari itu berhenti lebih baik,” kata Aditya.

Aditya juga memaparkan sejumlah manfaat langsung dari berhenti merokok.

Dalam waktu 20 menit, tekanan darah dan denyut jantung mulai membaik, begitu pula aliran darah.

Dalam kurun 12 jam, tubuh akan memproses nikotin, dan kadar karbon monoksida dalam darah kembali normal.

Perubahan positif lainnya terjadi dalam dua sampai lima hari, yakni tubuh mengeluarkan sisa nikotin dan kemampuan pengecapan mulai pulih.

Dalam waktu dua hingga enam minggu, risiko infeksi menurun dan fungsi pernapasan meningkat, sehingga sesak napas berkurang.

Baca juga: Bukan Vape, Ini Cara Berhenti Merokok yang Terbukti Ampuh

Adapun dalam jangka panjang, manfaat kesehatan semakin besar.

Ia menjelaskan bahwa risiko jantung koroner, stroke menurun seperti tidak pernah merokok, risiko kanker berkurang 50 persen dan dalam 15 tahun penyebab kematian akan menurun.

Ia juga menambahkan, seseorang yang berhenti merokok di usia 30-an memiliki harapan hidup yang setara dengan mereka yang tidak pernah merokok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Health
Remaja 19 Tahun Alami Alzheimer, Kenali Gejalanya Sejak Dini
Remaja 19 Tahun Alami Alzheimer, Kenali Gejalanya Sejak Dini
Health
Virus Hanta yang Ditemukan di Indonesia Bahaya atau Tidak? Ini Penjelasannya…
Virus Hanta yang Ditemukan di Indonesia Bahaya atau Tidak? Ini Penjelasannya…
Health
Virus Hanta Bisa Menyebar dari Makanan dan Rumah Kotor, Ini Cara Menghindarinya
Virus Hanta Bisa Menyebar dari Makanan dan Rumah Kotor, Ini Cara Menghindarinya
Health
Jangan Anggap Sepele, Ini Gejala Infeksi Virus Hanta yang Dapat Menyerang Tubuh
Jangan Anggap Sepele, Ini Gejala Infeksi Virus Hanta yang Dapat Menyerang Tubuh
Health
Alat Tes Deteksi Dini Kanker Asal Jepang Tunjukkan Hasil Menjanjikan
Alat Tes Deteksi Dini Kanker Asal Jepang Tunjukkan Hasil Menjanjikan
Health
Pengapuran Lutut Apakah Harus Operasi? Ini Penjelasan Dokter...
Pengapuran Lutut Apakah Harus Operasi? Ini Penjelasan Dokter...
Health
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Apa Tertelan Lebah Bisa Sebabkan Serangan Jantung?
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Apa Tertelan Lebah Bisa Sebabkan Serangan Jantung?
Health
Waspada Virus Hanta, Kemenkes Laporkan 8 Kasus di Indonesia
Waspada Virus Hanta, Kemenkes Laporkan 8 Kasus di Indonesia
Health
Miliuner India Sunjay Kapur Meninggal Usai Diduga Menelan Lebah
Miliuner India Sunjay Kapur Meninggal Usai Diduga Menelan Lebah
Health
Demam Mulai Turun Bukan Berarti Sembuh, Justru Fase Paling Mematikan DBD Bisa Dimulai
Demam Mulai Turun Bukan Berarti Sembuh, Justru Fase Paling Mematikan DBD Bisa Dimulai
Health
Demam Biasa Bisa Sembuh, Tapi Demam Berdarah Bisa Berujung Maut Bila Tak Ditangani
Demam Biasa Bisa Sembuh, Tapi Demam Berdarah Bisa Berujung Maut Bila Tak Ditangani
Health
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Health
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Health
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau