Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Deteksi Lonjakan Covid-19 di Jakarta dan Banten, Varian Baru JN.1 Dominan

Kompas.com - 04/06/2025, 09:47 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah kini mengedepankan penguatan imunitas tubuh dalam menghadapi Covid-19, bukan lagi vaksinasi sebagai prioritas utama.

“Jika flu, tetap terapkan protokol kesehatan. Bila keluhan berat, segera periksa ke fasilitas layanan kesehatan,” ujar Aji Muhawarman, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (3/6/2025).

Pernyataan ini muncul di tengah tren kenaikan kasus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir di Indonesia.

Baca juga: Kenaikan Kasus Covid-19 Indonesia, Kemenkes Imbau Waspada Tanpa Panik

Kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia

Kementerian Kesehatan mencatat lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia pada minggu ke-16 tahun 2025, dengan jumlah tertinggi mencapai lebih dari 7.000 kasus dalam satu minggu.

Peningkatan signifikan kemudian terjadi pada minggu ke-17 hingga ke-19, terutama di wilayah Banten, Jakarta, dan Jawa Timur.

Meski pada minggu ke-22 (M22) positivity rate menurun ke angka 2,05 persen, lonjakan sebelumnya sempat mencapai 3,62 persen di minggu ke-19. Hal ini menunjukkan bahwa penularan Covid-19 belum sepenuhnya mereda.

Selain Covid-19, kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) juga dilaporkan tetap tinggi sejak awal tahun, terutama pada minggu ke-6 hingga ke-10 dengan angka melebihi 250.000 kasus per minggu.

Penyakit pernapasan lain seperti influenza-like illness (ILI) dan pneumonia terpantau stabil, dengan kasus pneumonia berkisar antara 12.000 hingga 16.000 per minggu.

Sementara itu, pemantauan sentinel ILI-SARI menunjukkan bahwa pada minggu ke-21, rasio spesimen positif Covid-19 meningkat dari 0 persen menjadi 5 persen.

Dari total 2.160 spesimen yang dikumpulkan sepanjang 2025, sebanyak 72 di antaranya dinyatakan positif, atau sekitar 3 persen.

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik di Asia, Kemenkes Imbau Hidup Sehat dan Gunakan Masker

Kasus Covid-19 di Asia: Thailand dan India waspada

Kondisi serupa terjadi di Asia.

Thailand mencatat puncak kasus Covid-19 pada M21 dengan total 82.491 kasus, menurut laporan Nation Thailand.

Selama 25–31 Mei, dilaporkan 65.880 kasus baru dan tiga kematian. Penyebaran dikaitkan dengan perayaan Songkran, yang melibatkan lebih dari satu juta orang.

Menteri Kesehatan Thailand, Somsak Thepsuthin, menyatakan meski tren menurun, masyarakat tetap harus waspada, terutama kelompok berisiko. Varian dominan di sana adalah XEC dan JN.1.

India juga mengalami lonjakan sejak M19, dengan 2.385 kasus tercatat pada M22—naik 216 persen dari pekan sebelumnya.

Penyebabnya termasuk meningkatnya mobilitas, penurunan kekebalan, serta subvarian JN.1.

Sementara itu, negara seperti Korea Selatan, Hong Kong, dan Jepang justru menunjukkan penurunan.

Korea Selatan hanya mencatat 97 kasus di minggu terakhir, Hong Kong 846 kasus, dan Jepang 3.694 kasus.

Meski angka turun, varian turunan Omicron JN.1 tetap mendominasi secara global.

Baca juga: Kasus Covid-19 Kembali Naik di Asia, Ini yang Perlu Diketahui soal Varian JN.1 dan Turunannya

Imbauan Kemenkes untuk masyarakat

Melihat tren tersebut, Kemenkes mengimbau masyarakat untuk tidak lengah.

Selain menjaga imunitas dengan makan bergizi dan istirahat cukup, masyarakat juga diminta menerapkan protokol kesehatan bila flu dan segera memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan bila gejala memburuk.

Langkah ini diambil untuk memastikan penularan tetap terkendali, meski pandemi telah masuk fase pasca-darurat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Health
Remaja 19 Tahun Alami Alzheimer, Kenali Gejalanya Sejak Dini
Remaja 19 Tahun Alami Alzheimer, Kenali Gejalanya Sejak Dini
Health
Virus Hanta yang Ditemukan di Indonesia Bahaya atau Tidak? Ini Penjelasannya…
Virus Hanta yang Ditemukan di Indonesia Bahaya atau Tidak? Ini Penjelasannya…
Health
Virus Hanta Bisa Menyebar dari Makanan dan Rumah Kotor, Ini Cara Menghindarinya
Virus Hanta Bisa Menyebar dari Makanan dan Rumah Kotor, Ini Cara Menghindarinya
Health
Jangan Anggap Sepele, Ini Gejala Infeksi Virus Hanta yang Dapat Menyerang Tubuh
Jangan Anggap Sepele, Ini Gejala Infeksi Virus Hanta yang Dapat Menyerang Tubuh
Health
Alat Tes Deteksi Dini Kanker Asal Jepang Tunjukkan Hasil Menjanjikan
Alat Tes Deteksi Dini Kanker Asal Jepang Tunjukkan Hasil Menjanjikan
Health
Pengapuran Lutut Apakah Harus Operasi? Ini Penjelasan Dokter...
Pengapuran Lutut Apakah Harus Operasi? Ini Penjelasan Dokter...
Health
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Apa Tertelan Lebah Bisa Sebabkan Serangan Jantung?
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Apa Tertelan Lebah Bisa Sebabkan Serangan Jantung?
Health
Waspada Virus Hanta, Kemenkes Laporkan 8 Kasus di Indonesia
Waspada Virus Hanta, Kemenkes Laporkan 8 Kasus di Indonesia
Health
Miliuner India Sunjay Kapur Meninggal Usai Diduga Menelan Lebah
Miliuner India Sunjay Kapur Meninggal Usai Diduga Menelan Lebah
Health
Demam Mulai Turun Bukan Berarti Sembuh, Justru Fase Paling Mematikan DBD Bisa Dimulai
Demam Mulai Turun Bukan Berarti Sembuh, Justru Fase Paling Mematikan DBD Bisa Dimulai
Health
Demam Biasa Bisa Sembuh, Tapi Demam Berdarah Bisa Berujung Maut Bila Tak Ditangani
Demam Biasa Bisa Sembuh, Tapi Demam Berdarah Bisa Berujung Maut Bila Tak Ditangani
Health
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Health
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Health
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau