Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajah Segar dan Kencang dengan Ulthera Generasi Baru

Kompas.com - 05/06/2025, 19:06 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Usia boleh terus bertambah tapi penampilan bisa tetap kita jaga agar terlihat lebih muda dari usia sebenarnya. Perawatan ulthera di klinik kecantikan bisa jadi cara untuk mendapatkan kulit wajah yang segar dan lebih kencang.

Penuaan adalah proses alami yang tidak bisa dihindari, namun pada sebagian orang, tanda-tandanya bisa muncul lebih cepat dari seharusnya. Kondisi inilah yang disebut penuaan dini

Menurut ahli antiaging dr. Haekal Anshari M.Biomed, penuaan dini ditandai dengan munculnya kerutan, garis halus, flek, kulit kusam, hingga hilangnya elastisitas kulit di usia yang relatif muda yakni pada usia 20-an hingga awal 30-an. 

"Padahal, secara biologis, tanda-tanda penuaan umumnya baru muncul di akhir usia 30-an hingga awal 40-an," ujar Medical Director QuickGlam Clinic ini menjawab pertanyaan Kompas.com.

Seiring waktu, produksi kolagen protein penting yang membuat kulit tetap kencang dan kenyal secara alami akan semakin menurun. Ketika kolagen dan elastin berkurang, kulit kehilangan kekuatannya, sehingga mulai tampak mengendur, berkerut, dan kehilangan kontur alaminya.

Baca juga: Kulit Kendur di Usia Berapa? Simak Penjelasannya

Perawatan ulthera

Ahli antiaging dr.Haekal Anshori M.Biomed.Dok pribadi Ahli antiaging dr.Haekal Anshori M.Biomed.

Untuk memperlambat penuaan, teknologi modern seperti Ulthera hadir sebagai solusi non-bedah yang efektif. 

Ulthera menggunakan teknologi Microfocused Ultrasound with Visualization (MFU-V) untuk menarget lapisan dalam kulit tanpa merusak permukaannya. 

Energi ultrasound yang dikirimkan akan merangsang produksi kolagen baru, sehingga kulit bisa kembali kencang dan terangkat secara alami. Menurut dr.Haekal, energi ultrasound ini menyasar lapisan dalam kulit kulit atau otot yang juga ditangani saat operasi facelift.

Baca juga: 7 Artis Indonesia yang Operasi Plastik di Korea

Prosedur ini tanpa sayatan, tanpa luka, dan tidak memerlukan waktu pemulihan. 

“Banyak pasien datang dengan kekhawatiran akan risiko operasi plastik yang bisa membuat wajah tampak tidak alami. Dengan UltheraPrime, kita bisa mengangkat dan mengencangkan kulit dengan cara yang aman, hasilnya tetap natural dan sesuai bentuk wajah masing-masing,” jelas dr. Haekal.

UltheraPrime merupakan generasi terbaru Ulthera yang memiliki sistem visualisasi real-time yang lebih canggih, membuat prosesnya lebih presisi dan nyaman bagi pasien. Efek pengangkatan kulit pun diklaim lebih merata dan natural.

Dijelaskan oleh dr.Haekal, perawatan Ulthera direkomendasikan untuk mereka yang mengalami kulit kendur di wajah dan leher, garis senyum yang dalam, dagu berlipat (double chin), pipi yang mulai turun, serta kontur wajah yang kendur dan kurang tegas.

"Pada kulit yang masih punya cadangan kolagen dan elastin, hasilnya bisa sangat signifikan. Namun untuk kulit yang sangat kendur, Ulthera tetap membantu mengencangkan, meskipun mungkin perlu dikombinasikan dengan treatment lain untuk hasil optimal," ujarnya.

Pada kulit yang sudah cukup kendur di usia 50-an ke atas, dokter sering mengombinasikannya dengan perawatan lain seperti filler, botox, skin booster, atau threadlift, sesuai kebutuhan dan kondisi kulit pasien. 

Dengan pendekatan yang tepat, tanda-tanda penuaan bisa dihambat, dan kulit pun tetap tampak segar dan kencang lebih lama.

Baca juga: Apa Hal yang Harus Dihindari untuk Awet Muda? Ini 9 Ulasannya...

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Health
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau