Mengenal Purin, Zat yang Bisa Bikin Asam Urat Tinggi

KOMPAS.com - Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan purin yang tinggi berkorelasi dengan peningkatan risiko hiperurisemia dan serangan gout atau asam urat. Kenali apa saja makanan tinggi purin yang perlu dihindari pengidap asam urat. 

Purin adalah senyawa kimia yang, ketika dimetabolisme oleh tubuh, menghasilkan asam urat yang memicu serangan asam urat. Purin bisa diproduksi oleh tubuh kita sendiri dan juga didapatkan dari makanan.

Jika jumlah purin dalam tubuh tidak seimbang dengan kemampuan tubuh untuk mengolahnya, asam urat dapat menumpuk terlalu banyak dalam aliran darah. Kondisi ini disebut hiperurisemia.

Pada sebagian orang, hiperurisemia dapat menyebabkan batu ginjal atau menyebabkan kondisi radang sendi yang disebut asam urat, yaitu kristal berbentuk jarum di dalam dan sekitar sendi.

Meskipun semua tanaman dan daging mengandung purin, beberapa makanan mengandung konsentrasi yang lebih tinggi. Selain itu, beberapa makanan lain dapat memengaruhi produksi dan metabolisme purin dalam tubuh.

Baca juga: Hati-hati, Ini 4 Makanan Tinggi Purin yang Bisa Meningkatkan Asam Urat

Dok. Shutterstock/Michaelnero Ilustrasi ikan bakar bumbu kuning.

Berikut ini adalah makanan yang harus dihindari penderita asam urat atau berisiko mengalaminya:

- Daging merah dan jeroan

Daging merah mengandung purin lebih tinggi daripada daging putih. Konsumsi daging merah dan jeroan (termasuk hati, jeroan, lidah, dan ginjal) yang lebih tinggi meningkatkan risiko serangan asam urat berulang.

Baca juga: Kenapa Makan Jeroan Tidak Baik bagi Penderita Asam Urat?

- Ikan air dingin dan kerang

Jenis ikan tertentu diketahui mengandung purin lebih tinggi dan harus dibatasi dalam diet asam urat. Jenis ikan ini termasuk ikan air dingin (tuna, ikan trout, ikan haring, ikan sarden, dan ikan teri) bersama dengan kerang (udang, tiram, kepiting, dan lobster).

- Minuman dan makanan tinggi gula

Makanan dan minuman yang mengandung fruktosa—terutama yang mengandung sirup jagung fruktosa tinggi—harus dihindari pada diet asam urat. Batasi atau hindari soda dan minuman manis, buah kaleng atau jus buah, dan produk gula tinggi lainnya, termasuk donat, kue kering, permen, dan beberapa sereal sarapan.

Untuk mengurangi keparahan gejala asam urat, disarankan untuk mengonsumsi makanan berikut:

- Sayur-sayuran

Sebelumnya, para peneliti mengira bahwa penderita asam urat harus menghindari sayuran tertentu. Akan tetapi, bukti terbaru menunjukkan bahwa mengonsumsi sayuran yang kaya purin (seperti asparagus, bayam, dan kembang kol) tidak akan memengaruhi kadar asam urat atau meningkatkan risiko serangan asam urat.

Selain itu, mengonsumsi sayuran dapat membantu Anda mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat, yang menurunkan risiko kambuhnya asam urat.

- Produk susu

Penelitian menunjukkan bahwa protein dalam produk susu dapat membantu mengurangi kadar asam urat secara alami. Untuk menjaga berat badan, pilih produk susu atau yogurt rendah lemak.

Baca juga: 5 Gejala Asam Urat pada Kaki, Jangan Sepelekan Nyeri Tiba-tiba

- Tahu, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan

Meskipun diet asam urat menyarankan untuk mengurangi asupan daging dan makanan laut, tapi jangan menghindari protein sama sekali. Pilih protein nabati seperti tahu, tempe, dan kacang-kacangan, untuk memenuhi kebutuhan protein tubuh, bahkan dapat melindungi dari serangan asam urat.

- Buah golongan sitrus

Meskipun diperlukan penelitian lebih lanjut, vitamin C mungkin merupakan cara yang efektif untuk mengurangi frekuensi kambuhnya asam urat. 

Vitamin C membantu tubuh mengeluarkan asam urat, dan buah jeruk merupakan sumber nutrisi penting ini. Pilih buah dengan kadar fruktosa rendah seperti jeruk bali, jeruk, atau nanas, karena gula alami ini dapat meningkatkan kadar asam urat.

- Minum kopi

Minum kopi dalam jumlah sedang tampaknya tidak meningkatkan kadar asam urat dan malah dapat menurunkan risiko terkena asam urat.

Baca juga: Miliki Penyakit Asam Urat Tidak Diobati? Ini Risiko Komplikasinya...

Disclaimer: Artikel ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak dimaksudkan untuk menawarkan nasihat medis.