Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Stres Bisa Picu Stroke? Ini Kata Dokter…

Kompas.com - 09/06/2025, 19:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Stroke sebagai penyakit penyebab utama disabilitas dan kematian di Indonesia memiliki banyak faktor risiko.

Dokter penyakit dalam yang berpraktik di Rumah Sakit JIH dr. Ahmad Akbar, Sp.PD mengatakan bahwa stres bisa menjadi faktor risiko stroke.

Ia mengungkapkan sebuah penelitian yang menunjukkan prevalensi stroke di Indonesia meningkat dari 7 persen pada 2013 menjadi 10,9 persen pada 2018.

“Penelitian lain menunjukkan bahwa mayoritas pasien stroke mengalami stres berat, yaitu sekitar 58,8 persen,” ucapnya.

Menurut World Stroke Organization, sekitar 1 dari 6 stroke dikaitkan dengan depresi dan stres.

Orang yang mengalami kesehatan mental yang buruk memiliki risiko stroke dan stroke ringan hampir dua kali lebih besar, terutama pada orang dewasa yang berusia setengah baya dan lebih tua.

Berikut artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang hubungan stres dan stroke.

Baca juga: Berapa Jam Harus Tidur untuk Kurangi Risiko Stroke? Ini Kata Dokter…

Hubungan stres dan stroke

Akbar mengatakan bahwa stres bisa menyebabkan stroke melalui banyak jalur.

“Jadi, memang stres dapat meningkatkan risiko stroke karena ada beberapa jalur, seperti meningkatkan tekanan darah, memicu inflamasi (peradangan), dan mengganggu fungsi pembuluh darah,” ujar Akbar kepada Kompas.com pada Kamis (5/6/2025).

Ia mengatakan, tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama stroke, yang mana bisa terjadi karena stres.

Stres juga dapat memengaruhi gaya hidup, seperti kurangnya aktivitas fisik, pola makan tidak seimbang, dan kurangnya tidur, yang dapat meningkatkan risiko stroke,” lanjutnya.

Mengutip World Stroke Organization, stres juga dapat melepaskan hormon yang berbahaya, jika berlangsung terus-menerus (kronis).

Hormon tersebut dapat menyebabkan pengerasan arteri dan pembuluh darah.

Hal itu dapat menyebabkan kondisi yang disebut aterosklerosis yang terkait dengan stroke.

Sementara, depresi dikaitkan dengan tekanan darah tinggi (hipertensi) dan fibrilasi atrium (detak jantung tidak teratur) baik sebagai penyebab maupun akibat.

“Namun, penelitian menunjukkan bahwa hubungan stres dan stroke tidak selalu terjadi secara langsung,” ucapnya.

Baca juga: Belajar dari Harry Pantja, Ketahui Stroke Berulang akan Lebih Parah

Gejala stroke

Akbar mengatakan bahwa untuk mendeteksi stroke yang disebabkan oleh stres tidaklah mudah, karena gejalanya dapat bervariasi dan tidak selalu spesifik.

Namun, beberapa gejala stroke akibat stres yang mungkin muncul meliputi:

  • Sakit kepala atau pusing
  • Kelemahan atau kelumpuhan pada satu sisi tubuh
  • Kesulitan berbicara atau memahami bahasa
  • Kesulitan melihat atau penglihatan kabur

“Jika ada gejala seperti diatas jgn sungkan untuk segera melakukan pemeriksaanke dokter ya,” pesannya.

Sementara, gejala stroke secara umum yang dikutip dari Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) meliputi:

  • Senyum tidak simetris atau condong ke satu sisi, tersedak, dan sulit menelan air minum secara tiba-tiba;
  • Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba, biasanya tubuh bagian kanan;
  • Tiba-tiba tidak dapat berbicara, kata-katanya tidak dimengerti, dan bicara tidak nyambung;
  • Kebas dan kesemutan separuh badan;
  • Rabun, pandangan satu mata kabur tiba-tiba;
  • Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya;
  • Gangguan fungsi keseimbangan, seperti terasa berputar dan gerakan tubuh sulit dikoordinasi.

Jika gejala di atas muncul, orang tersebut harus segera dibawa ke unit gawat darurat rumah sakit. Tidak boleh melebihi golden period, yaitu 4,5 jam setelah terserang stroke.

Disclaimer: Artikel ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak dimaksudkan untuk menawarkan nasihat medis.

Baca juga: Belajar dari Harry Pantja, Ini Alasan Kurang Tidur Bisa Picu Stroke

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Health
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau