KOMPAS.com - Dalam beberapa tahun terakhir, retinol menjadi bahan yang paling sering dibicarakan di dunia skincare. Dari serum drugstore hingga produk high-end, sepertinya hampir setiap brand punya versi "retinol mereka sendiri" yang menjanjikan kulit kencang, bebas jerawat, dan awet muda.
Influencer skincare menyarankan pakai retinol sejak usia 20-an, sementara iklan-iklan memamerkan hasil "sebelum-sesudah" yang menggoda.
Tak heran, banyak dari kita jadi FOMO, takut ketinggalan manfaatnya dan buru-buru menambahkan retinol ke dalam rutinitas, bahkan tanpa benar-benar tahu apa fungsi dan cara kerjanya.
Padahal, seperti memilih baju, skincare juga harus sesuai ukuran. Apa yang cocok untuk orang lain belum tentu baik untuk kondisi kulit kita.
Retinol memang bisa menjadi penyelamat bagi sebagian orang, tapi bisa juga memicu iritasi, breakout, atau malah memperparah masalah kulit jika digunakan sembarangan.
Baca juga: Kandungan Skincare Penghilang Flek Hitam, Salah Satunya Retinol
Ketahui apa saja kelebihan dan kekurangan retinol, seperti disampaikan oleh para ahli farmasi dan formulasi produk dari Universitas Monash, Australia, yaitu Laurence Orlando, Zanfina Ademi, dan Zoe Porter, dalam ulasannya di The Conversation, berikut ini.
Apa itu retinol dan mengapa sangat populer?
Retinol adalah bentuk turunan dari vitamin A, nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga kesehatan kulit, mata, dan sistem kekebalan. Dalam dunia kecantikan, retinol termasuk dalam keluarga bahan aktif bernama retinoid.
Saat dioleskan ke kulit, retinol akan diubah menjadi asam retinoat, bentuk aktif yang bekerja langsung pada sel-sel kulit. Proses ini membantu mempercepat regenerasi kulit, memperbaiki tekstur, dan meningkatkan produksi kolagen, protein yang membuat kulit tetap kencang dan elastis.
Manfaat retinol yang telah terbukti secara ilmiah antara lain; mengurangi garis halus & kerutan, menyamarkan bintik hitam & bekas jerawat, membersihkan pori-pori kulit sehingga bisa mencegah dan mengatasi jerawat, serta membantu kulit terlihat lebih segar, cerah, dan bersinar alami.
Baca juga: Mengenal Kelebihan Skincare Berbasis Dermatologis
Apa saja efek sampingnya
Meski penuh manfaat, penggunaan retinol juga bisa menimbulkan reaksi awal, terutama jika kita baru pertama kali mencobanya. Beberapa efek yang mungkin muncul:
- Kulit kering, kemerahan, atau mengelupas
Ini disebut proses “retinisasi” dan biasanya akan membaik setelah beberapa minggu saat kulit mulai beradaptasi.
- Jerawat sementara (retinol purging)
Beberapa orang mengalami munculnya jerawat saat awal pemakaian. Ini karena retinol mempercepat pergantian sel kulit, dan kotoran dari bawah permukaan kulit bisa "naik ke atas" lebih cepat.
- Kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari
Retinol dapat meningkatkan fotosensitivitas, jadi sangat penting untuk menggunakan sunscreen minimal SPF 30 setiap hari, bahkan saat cuaca mendung atau di dalam ruangan.
Untuk mencegah efek samping tersebut, gunakan retinol dari konsentrasi rendah, yaitu 0,1 - 0,2 persen. Pada awalnya jangan gunakan setiap hari lalu tingkatkan secara bertahap dan jangan lupa memakai sunscreen sebelum beraktivitas keluar rumah.
Retinol juga sebaiknya tidak dicampur dengan bahan aktif lain yang bersifat keras, seperti AHA/BHA atau vitamin C di waktu yang sama.
Retinol bukan produk ajaib yang memberikan hasil instan. Namun, jika digunakan dengan benar dan konsisten, bahan ini bisa menjadi andalan dalam rutinitas perawatan kulit anti-aging.
Baca juga: Dampak Buruk Pemakaian Skincare Antiaging pada Remaja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.