Melindungi Diri dari Risiko Penularan Virus Pernapasan

KOMPAS.com - Beberapa waktu terakhir ini muncul laporan dari China tentang virus corona baru, yaitu HKU5-CoV-2 yang punya risiko penularan dari hewan ke manusia. 

Sementara itu, lonjakan kasus Covid-19 di beberapa negara Asia juga tak boleh diabaikan. Meski sebagian besar kasus bersifat ringan, tetapi angka kematian yang mencapai 65 sejak Januari 2025 menunjukkan pentingnya kewaspadaan.

Virus pernapasan biasanya tak berbahaya bagi orang dewasa sehat. Namun, penularannya berisiko lebih tinggi jika terjadi pada anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah. 

Risiko ini termasuk pada penderita penyakit kronis, seperti diabetes, gangguan pernapasan, dan penyakit jantung.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan setiap orang untuk aktif melakukan pencegahan penularan. Infeksi pernapasan terutama menular melalui droplet atau aerosol yang dihasilkan oleh batuk atau bersin. 

Belajar dari penanganan pandemi Covid-19, kepatuhan pada protokol kesehatan jadi kunci pengendalian. Selain mengenakan masker saat pergi ke tempat ramai, penularan dapat dicegah dengan sering mencuci tangan, menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi, dan disinfeksi.

"Orang dengan gejala ringan sebaiknya tinggal di rumah untuk menghindari penularan ke orang lain dan beristirahat. Orang dengan risiko tinggi atau gejala rumit atau berat sebaiknya mencari perawatan medis sesegera mungkin," tulis WHO di situs who.int.

Baca juga: 7 Gejala Covid-19 Nimbus yang Harus Diwaspadai, Ada Batuk dan Nyeri