KOMPAS.com - Penyanyi dangdut Hamdan ATT meninggal dengan penyakit ginjal pada Selasa (1/7/2025).
Putri pedangdut senior itu, Aisyah Kamaliah, mengatakan bahwa sang ayah sempat menjalani perawatan penyakit ginjal hingga meninggal di usia 76 tahun.
“Jadi, memang sekarang perawatan ginjal,” ujar Aisyah yang menceritakan pengobatan terakhir yang diterima Hamdan ATT.
“Kalau kemarin itu stroke berulang, ternyata ada masalah ginjal juga, sudah komplikasi,” lanjutnya.
Tidak hanya penyakit ginjal, Hamdan ATT memiliki riwayat stroke, yang terjadi pada 2017 dan 2021.
Pada Oktober 2024, menurut catatan Kompas.com, Hamdan juga pernah dilarikan ke rumah sakit akibat pecah pembuluh darah di kepala hingga harus operasi.
“Kemarin jantungnya juga sempat ada pembesaran, tapi masih aman. Dokter masih izinkan rawat jalan,” imbuh Aisyah.
Dari beragamnya riwayat medis Hamdan ATT sebelum meninggal, dalam artikel ini akan mengulas tingkat fatalitas dari penyakit ginjal, yang terlambat dideteksi.
Baca juga: Hamdan ATT Meninggal dengan Riwayat Penyakit Ginjal dan Stroke, Bagaimana Bahayanya?
Sebelum mengetahui tingkat fatalitas penyakit ginjal, penting untuk tahu pengertian penyakit ini.
Istilah penyakit ginjal merujuk pada kerusakan atau penurunan fungsi ginjal yang terjadi karena berbagai penyebab.
Penyakit ginjal yang umum terjadi adalah batu ginjal, infeksi ginjal, radang ginjal, ginjal karena diabetes, ginjal karena hipertensi, ginjal karena lupus, dan ginjal karena polikistik.
Semakin parah penyakit ini, bisa menyebabkan fungsi ginjal hilang atau tidak mampu bekerja sebagaimana mestinya.
Fungsi ginjal yang hilang sebagian atau sepenuhnya akan meningkatkan risiko komplikasi dan kematian.
Baca juga: Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Merujuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes), penyakit ginjal menjadi penyebab kematian ke-10 di Indonesia, dengan jumlah kematian lebih dari 42 ribu per tahun.
Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 2024, tingkat kematian akibat penyakit ginjal telah meningkat dari 2000 ke 2021.
Penyakit ginjal meningkat dari penyebab kematian ke-19 di dunia pada 2000 menjadi penyebab kematian ke-9 di dunia pada 2021, dengan jumlah kematian meningkat sebesar 95 persen.
Menurut studi Stephanie Thompson, Matthew James, dkk., yang dipublikasi di J Am Soc Nephrol (JASN) pada 2015, penyakit ginjal kronis dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskular dan non-kardiovaskular.
Secara khusus, para peneliti menyimpulkan bahwa penderita penyakit ginjal yang memiliki eGFR lebih rendah dari 60 ml/menit memiliki risiko kematian karena penyakit kardiovaskular lebih tinggi.
Estimated Glomerular Filtration Rate atau eGFR adalah ukuran seberapa baik fungsi ginjal dalam menyaring limbah dari darah.
Baca juga: Cara Strategis Cegah Penyakit Ginjal pada Anak: Hindari Makanan Berpengawet
Secara umum, penderita penyakit ginjal bisa meninggal karena berbagai komplikasi yang meliputi:
Menurut studi yang dilakukan oleh Mandreker Bahall dkk., yang dipublikasikan BMC Psychiatry pada 2023, 60 persen dari orang dengan penyakit ginjal kronis mengalami gejala depresi.
Demikianlah beberapa risiko komplikasi yang bisa berkembang akibat penyakit ginjal kronis.
Ragam kondisi tersebut juga yang bisa meningkatkan risiko kematian pada penderita penyakit ginjal kronis, yang salah satu di antaranya mungkin terjadi sebelum Hamdan ATT meninggal.
Disclaimer: Artikel ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak dimaksudkan untuk menawarkan nasihat medis.
Referensi:
“Penyakit Ginjal”. Ayo Sehat Kementerian Kesehatan. Diakses Juli 2025.
“Waspada Penyakit Ginjal, Kenali Ciri dan Cara Pencegahan”. Kementerian Kesehatan. Diakses Juli 2025.
“The Top 10 Causes of Death”. World Health Organization (WHO). Diakses Juli 2025.
“Cause of Death in Patients with Reduced Kidney Function”. National Library of Medicine. Diakses Juli 2025.
“What are The Complications of Chronic Kidney Disease?” Healthline. Diakses Juli 2025.
Baca juga: Penyakit Ginjal Dilarang Makan Apa? Ini 16 Daftarnya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.