Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hipertensi Disebut Silent Killer, Ketahui Ini Macam Komplikasinya

Kompas.com - 03/07/2025, 14:22 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan silent killer, karena kondisi ini sering kali terjadi tanpa menimbulkan gejala.

Dosen Fakultas Kedokteran IPB University, dr Christy Efiyanti, SpPD, FINASIM, menyebut bahwa hipertensi masih menjadi penyebab kematian dini di seluruh dunia, terutama terkait dengan penyakit kardiovaskuler, seperti penyakit jantung.

Di Indonesia, menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 dan studi kohort penyakit tidak menular (PTM) 2011-2021, hipertensi merupakan faktor risiko tertinggi penyebab kematian keempat dengan persentase 10,2 persen.

Christy menjelaskan bagaimana hipertensi bisa berisiko menyebabkan masalah kardiovaskular yang fatal.

Baca juga: Mengenal Hipertensi Sebagai Silent Killer, Apa Saja Efeknya?

Bagaimana hipertensi menyebabkan penyakit fatal?

Pertama, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol bisa membuat lapisan terdalam pembuluh darah rusak.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Kondisi tersebut kemudian akan memicu pembentukan plak, yang prosesnya disebut aterosklerosis.

Plak itu nantinya bisa menyumbat pembuluh darah dan menjadi penyebab penyakit arteri koroner.

“Jika plak tersebut pecah, dapat terjadi serangan jantung yang mendadak dan berisiko tinggi menyebabkan kematian,” ujar Christy seperti yang dikutip Kompas.com dari IPB University pada Selasa (2/7/2025).

Jika hipertensi terjadi secara jangka panjang tanpa pengobatan, otot jantung bisa mengalami pembesaran.

Ia menjelaskan bahwa pembesaran otot jantung dan penyempitan pembuluh darah koroner bisa menyebabkan gangguan otot jantung.

Hal itu berpotensi menimbulkan gagal jantung maupun gangguan irama jantung yang serius.

Baca juga: 1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari

Apa saja penyakit yang menjadi komplikasi hipertensi?

Selain memengaruhi jantung, hipertensi juga bisa menyebabkan masalah di berbagai bagian tubuh yang lain.

Masalah kesehatan maupun penyakit yang menjadi komplikasi hipertensi meliputi:

  • Stroke

Hipertensi merupakan salah satu penyebab utama stroke.

Hipertensi bisa menyebabkan pembuluh darah di otak tersumbat atau pecah, sehingga aliran darah dan oksigen ke otak terganggu.

  • Gagal ginjal

Hipertensi bisa menyebabkan penyempitan dan pelemahan pembuluh darah ginjal, sehingga mengganggu fungsi penyaringan limbah dan cairan dari darah.

Jika berlangsung terus-menerus, hal ini bisa berujung pada gagal ginjal kronis.

  • Penyakit arteri perifer

Hipertensi dapat menyebabkan aterosklerosis, yaitu penumpukan kolesterol dalam arteri, yang menyumbat aliran darah ke ekstremitas bawah.

Akibatnya, penderita hipertensi bisa mengalami penyakit arteri perifer dengan menyebabkan nyeri saat berjalan, kerontokan rambut kaki, dan luka terbuka di kaki atau tumit.

  • Gangguan penglihatan

Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil di retina dan bagian mata lainnya.

Hal itu bisa menyebabkan retinopati hipertensi, neuropati optik, dan koroidopati.

Baca juga: Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi

  • Disfungsi seksual

Hipertensi juga berdampak pada fungsi seksual karena mengganggu aliran darah ke organ reproduksi.

Pada pria, hal ini bisa menyebabkan disfungsi ereksi, sementara pada wanita dapat menurunkan libido dan menyebabkan kekeringan vagina.

  • Aneurisma

Hipertensi juga dapat menyebabkan pembuluh darah melemah dan membentuk tonjolan (aneurisma).

Jika aneurisma ini pecah, bisa terjadi pendarahan internal yang mengancam nyawa.

  • Sindrom metabolik

Hipertensi merupakan salah satu bagian dari sindrom metabolik, yaitu kondisi yang mencakup lingkar pinggang besar, kadar trigliserida tinggi, kolesterol HDL (kolesterol baik) rendah, dan gula darah tinggi.

Sindrom ini meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes.

  • Gangguan kognitif dan demensia

Tekanan darah tinggi yang tidak terkendali dalam jangka panjang dapat mengganggu kemampuan otak dalam berpikir, mengingat, dan memahami.

Selain itu, hipertensi kronis dapat memicu demensia akibat penyempitan pembuluh darah ke otak.

Banyak orang tidak menyadari memiliki tekanan darah tinggi hingga terjadi komplikasi hipertensi tersebut.

Semakin lama hipertensi tidak diobati, semakin tinggi risiko yang mengancam nyawa. Ini sebabnya hipertensi adalah silent killer.

Disclaimer: Artikel ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak dimaksudkan untuk menawarkan nasihat medis.

Referensi:

"Waspada Silent Killer, Dosen Fakultas Kedokteran IPB University Ingatkan Bahaya Hipertensi". IPB University. Diakses Juli 2025.
"Complications of Hypertension". Healthline. Diakses Juli 2025.
"High blood pressure (hypertension)". Mayo Clinic. Diakses Juli 2025.

Baca juga: Batas Konsumsi Daging Kurban untuk Penderita Hipertensi, Kolesterol Tinggi, dan Stroke

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau