KOMPAS.com - Aktivitas ringan seperti berjalan cepat atau naik tangga seharusnya tidak menimbulkan nyeri di dada.
Namun, bila rasa nyeri muncul berulang dan terasa seperti ditekan beban berat, ini patut diwaspadai.
Menurut dr. Ade Meidian Ambari, Sp.JP, Subsp. PRKV(K), PhD, kondisi tersebut bisa menjadi gejala awal angina, salah satu bentuk penyakit jantung koroner.
“Kalau naik satu lantai sudah nyeri dada, itu sudah bisa jadi tanda awal gangguan aliran darah ke jantung,” kata Ade dalam talkshow Instagram Kementerian Kesehatan RI, Senin (30/6/2025).
Baca juga: Nyeri Dada Berulang Bisa Jadi Tanda Gangguan Jantung, Ini Penjelasannya
Angina ditandai oleh nyeri dada yang muncul saat otot jantung tidak mendapatkan pasokan oksigen yang cukup, terutama saat tubuh aktif. Keluhan ini bisa terjadi saat berjalan cepat, menaiki tangga, atau mengangkat beban ringan.
Ciri-ciri nyeri dada akibat angina antara lain:
Baca juga: Tren Jalan Kaki 6-6-6 Dorong Gaya Hidup Sehat, Efektif Turunkan Risiko Penyakit Jantung
Pemeriksaan jantung direkomendasikan sejak usia 40 tahun, terutama jika ada satu atau lebih faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, kolesterol LDL tinggi, atau riwayat keluarga dengan penyakit jantung.
Menurut Ade, angina bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius bila tidak ditangani.
Jika keluhan nyeri dada berlangsung lebih dari dua minggu dan semakin sering muncul, pemeriksaan lanjutan seperti EKG, treadmill test, atau CT scan koroner bisa dilakukan sesuai indikasi medis.
Baca juga: Nyeri Dada Kronis Bisa Jadi Angina Refrakter, Ini Gejalanya
Selain deteksi dini, menjaga gaya hidup sehat menjadi bagian penting dalam pencegahan penyakit jantung. Beberapa hal yang disarankan dokter jantung, antara lain:
Nyeri dada saat naik tangga bisa menjadi gejala awal penyakit jantung yang tidak boleh diabaikan.
Pemeriksaan dini dan perubahan gaya hidup dapat membantu mencegah risiko komplikasi di kemudian hari. Konsultasikan ke dokter jika keluhan terus berulang dalam waktu dekat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.